Mahasiswa FTI Kampus Cirebon Unjuk Kreativitas Lewat Pameran Idea Lab Pabrik MTI 2022

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id — Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) ITB Kampus Cirebon mengadakan acara Idea Lab dalam rangkaian Pabrik MTI 2022 pada Sabtu (10/9/2022) di Gedung Multifungsi A Kampus ITB Cirebon. Idea Lab merupakan ajang untuk menampilkan kreativitas mahasiswa tingkat dua jurusan Teknik Industri melalui pameran prototipe produk yang mereka ciptakan.

Pada Idea Lab tahun 2022, mahasiswa tingkat dua ditantang untuk mencari solusi pemecahan dari berbagai permasalahan yang ada di wilayah Cirebon. Peserta dibebaskan untuk menciptakan solusi terbaik dalam bentuk apapun, mulai dari perangkat lunak hingga prototipe produk fisik. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk melatih kepekaan dan kemampuan berpikir kritis para mahasiswa sebagai insan akademis. Hasil akhir produk nantinya akan diarahkan sebisa mungkin untuk kepentingan masyarakat luas.

Sebastian Ditza Anandita (13420016) dan Muhammad Floaro Qytan (13420028) selaku perwakilan Panitia Pabrik MTI menjelaskan, “Kita sebagai insan akademis harus memberikan dampak kepada masyarakat. Mereka (mahasiswa tingkat dua) dilatih untuk mengidentifikasi masalah di lingkungan masyarakat Cirebon dan memberikan solusi dari permasalahan yang ada.”

Dia menambahkan, “Karena di FTI kita diajarkan berbagai aspek, bukan hanya industri, maka kami dari Pabrik MTI menyediakan wadah berupa acara Idea Lab kepada mahasiswa yang baru masuk jurusan untuk mengasah kemampuan problem solving mereka.”


Terdapat enam kelompok yang terlibat dalam Idea Lab MTI 2022. Seluruh kelompok diwajibkan menampilkan UX storyboard untuk setiap prototipe produk yang ditampilkan. Masing-masing kelompok saling berkompetisi menunjukkan hasil karya terbaik mereka yang akan dipilih berdasarkan voting pengunjung pameran. Kategori pemenang terbagi menjadi dua, yaitu kategori best overall project dan kategori stan paling menarik.

Saat mengisi buku tamu, pengunjung pameran diberi dua jenis stiker yang digunakan untuk melakukan voting. Stiker biru digunakan untuk memilih best overall project, sedangkan stiker kuning untuk kategori stan paling menarik.

Pemenang kategori best overall project adalah aplikasi Rogue Signal yang merupakan aplikasi anti kriminalitas berbasis lokasi dan sistem jaringan antarpengguna. Aplikasi ini bekerja berdasarkan sensor suara dan kata spesifik “danger” yang dikemas dalam konsep voice recognition untuk masing-masing pengguna. Ketika seorang pengguna mengucapkan kata “danger”, maka aplikasi secara otomatis akan mengirimkan informasi dan sinyal bahaya kepada para pengguna lain yang saling terhubung. Hal ini memungkinkan bantuan segera didapatkan oleh korban berdasarkan informasi yang dikirimkan melalui aplikasi.

Di sisi lain, kategori stan paling menarik diraih oleh proyek pengembangan aplikasi belajar mahasiswa berbasis Experience Point (XP) yang diberi nama Piallo. Aplikasi ini juga menawarkan informasi lomba dan jaringan relasi yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang akademik mahasiswa. Pendaftaran lomba pun diklaim menjadi lebih mudah berkat integrasi data mahasiswa ke dalam sistem Piallo.

“Karena mereka mulai diberi wadah untuk memecahkan masalah, nanti di jurusan ketika dihadapkan pada kasus tertentu baik akademik maupun nonakademik mereka bisa memecahkannya dengan baik, karena kita (panitia) sudah menyiapkan wadahnya dari awal. Harapannya semoga solusi yang dihasilkan teman-teman kita ini bisa diterapkan dan menjadi manfaat bagi masyarakat di luar sana,” tutur Ditza dan Floaro kepada tim Reporter Humas ITB.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)