Komunitas Open Source di FSL Comlabs: Ayo Pakai Open Source!
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
BANDUNG, itb.ac.id- Baru-baru ini berkembang isu simpang siur mengenai razia perangkat lunak bajakan yang dilakukan oleh kepolisian di Indonesia, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Terlepas dari benar tidaknya isu ini, penggunaan software bajakan relatif banyak dipilih dengan alasan daya beli masyarakat yang rendah. Mahasiswa sebagai penjaga nilai 'the guardian of value' seharusnya paham bahwa kekayaan intelektual itu sangat berharga. Keterbatasan finansial bukanlah alasan untuk membatasi kreativitas. Memilih perangkat lunak bajakan sebenarya bukan satu-satunya pilihan, karena telah banyak perangkat lunak yang gratis atau open source, contohnya sistem operasi Linux. Di Bandung sendiri ternyata telah beridiri Komunitas Open Source, Klub Linux Bandung.
Free IT Saturday Lesson (FSL) Comlabs ITB, Sabtu (26/7), mengangkat topik “Komunitas Open Source” bertempat di Gedung TVST B. Hadir sebagai pembicara Rolly M. Awangga, Klub Linux Bandung, dan Hilman, Pendayagunaan Open Source Software (POSS) UPI. Seperti yang dipaparkan Hilman, komunitas Open Source (OS) memiliki visi mengantarkan perubahan pola pikir melalui eksplorasi potensi dan memberdayakan open sourec secara optimal.Sedangkan misi OS diantaranya membuka cakrawala berfikir, membangun kekuatan komunitas yang bebas dari pembajakan, dan menyiapkan generasi komunitas yang adaptif dan melek teknologi. Nilai-nilai adaptif, kreatif, inovatif, dan realistik dikembangkan dalam komunitas ini. Mitra komunitas OS diantaranya IGOS (Indonesia, Go Open Source!) Center, program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat); POSS; dan Klub Linux.
POSS di ITB memberikan beberapa pelayanan diantaranya paket Open Source Software (OSS) Ubuntu, konsultasi masalah seputar penggunaan OSS, training/workshop penggunaan OSS, dan newsletter informasi terbaru berikut tips dan trik penggunaan OSS. Lingkup kegiatan POSS ITB diantaranya pendayagunaan OSS dengan pengembangan maupun penyesuaian OSS, hubungan kerjasama pengembangan OSS, pengujian (fungsi, kualitas); pemberdayaan pengguna OSS dengan call center / help desk, repository OSS tersertifikasi, training dan sertifikasi, sosialisasi OSS; koordinasi POSS Network untuk dapat melakukan pertukaran, replikasi, dan sharing pengetahuan maupun pengalaman; dan koordinasi dengan vendor.
Beberapa kelebihan menggunakan sistem operasi open source diantaranya menghindari penggunaan produk bajakan, harga sangat terjangkau, fungsi yang ditawarkan relatif lebih baik, lebih bebas bereksperimen dan belajar 'daleman' sistem. Ada banyak pilihan distro linux yang dapat dipakai diantaranya Ubuntu, Fedora, openSUSE, Mandriva, Slackware, PclinuxOs, dan Zenwalk. Ubuntu relatif banyak dipakai karena mudah untuk menginstall-install aplikasi. Ubuntu dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan seperti word processing,aplikasi e-mail, web server software dan peranti pemrograman. Desktop baru dan server di release setiap enam bulan, artinya pengguna akan mendapat aplikasi terbaik dan terbaru yang ditawarkan dunia open source. Seperti distro linux lainnya, Ubuntu gratis, tidak perlu membayar lisensi. Pengguna dapat men-download, memakai, dan berbagi Ubuntu dengan kerabat, keluarga, sekolah, atau bisnis. Sistem security gratis, dan ter-update. Software tambahan tersedia online, dan upgrade versi terbaru Ubuntu dapat dilakukan lagi-lagi gratis. Bagi pemula, tersedia banyak forum konsultasi yang dapat membantu misalnya http://bandung.linux.or.id/, atau bagi sivitas ITB dapat bergabung di http://poss.itb.ac.id/.