Kontribusi di Bidang Agroindustri, ITB Bantu Pemkab Sumedang dalam Program Skill Development Center
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Bandung turut membantu Pemkab Sumedang dalam program Skill Development Center (SDC) yang baru diresmikan pada Kamis (26/11/2020) lalu. Hal tersebut sebagai bentuk kontribusi ITB di Bidang Agroindustri.
Tujuan dari program SDC sendiri adalah untuk mengurangi angka pengangguran di masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat yang ada di Kabupaten Sumedang. Peran ITB dalam berbagai program pelatihan SDC yaitu dalam meningkatkan bidang sumber daya masyarakat (SDM). Kontribusi ITB dalam hal program tersebut adalah bukti nyata ITB dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pelatihan kepada UMKM.
Direktur ITB Kampus Jatinangor, Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., mengatakan Kabupaten Sumedang memiliki potensi di bidang pertanian. Hal ini yang akan ditingkatkan dalam program pelatihan sehingga produk sektor pertanian menjadi lebih berdaya jual (marketable). Pada program ini pula, ITB akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat di bidang pertanian.
“Ekspektasi kita dalam keterlibatan di program ini adalah dari awal hingga akhir, maksudnya dari mulai produksi pertanian, sampai produk tersebut marketable. ITB sendiri punya banyak sumber daya karena ada prodi-prodi seperti teknologi pascapanen, hingga kewirausahaan,” ujarnya. Program pelatihan ini sendiri akan melibatkan beberapa fakultas/sekolah seperti SITH, SAPPK, SF, dan dibantu juga oleh LPPM ITB.
Beberapa produk UMKM masyarakat Sumedang yang telah diberi pelatihan oleh ITB di antaranya pembuatan tomat menjadi saus, pembuatan lemon menjadi minuman, pembuatan madu, pembuatan dodol dari tomat, dll. Agus mengatakan, produk-produk tersebut nantinya akan lebih banyak lagi karena baru permulaan. Sebab program ini akan berlangsung kurang lebih selama empat tahun ke depan. Keterlibatan ITB ini juga berkaitan dengan MoU yang dilakukan oleh ITB dengan Pemkab Sumedang.
Selain itu Agus menambahkan, Rektor ITB berharap bahwa UMKM yang mengikuti program yang digulirkan harus dibimbing hingga tahap pengemasan. Karena pengemasan juga aspek yang sangat penting sebelum sebuah produk dipasarkan. Keterlibatan ITB di bidang ini juga merupakan salah satu tujuan berdirinya ITB Multi Kampus di Jatinangor. Kehadiran kampus ITB diharapkan bisa memberikan manfaat dan membantu masyarakat di lingkungan sekitar sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi baru.
“Harapan kami, ITB bisa jauh lebih berperan dalam pengembangan di SDC ini hingga menjadi program yang berkelanjutan. Teman-teman ITB yang terlibat tidak hanya dari prodi yang ada di ITB Jatinangor tetapi prodi-prodi di Kampus Ganesha juga bisa berperan dan bersinergi,” ujarnya.