Kontribusi untuk Sungai Citarum: Inovasi dan Pengabdian Masyarakat ITB untuk Mewujudkan Sungai yang Bersih dan Sehat

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Dok.LPPM ITB

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan komitmennya dalam membantu pemulihan Sungai Citarum melalui Program Citarum Harum yang telah digagas pemerintah pusat. ITB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sejak tahun 2018, telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di beberapa sektor Kawasan Aliran Sungai (DAS) Citarum Harum.

Program Citarum Harum sendiri sudah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Wilayah Sungai Citarum.

Menurut Ketua LPPM ITB, Dr. Yuli Setyo Indartono, Program Citarum Harum ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuannya. "ITB pun telah menerapkan berbagai ilmu pengetahuan dan Teknologi tepat guna di berbagai sektor DAS Citarum," ujarnya dalam keterangan resminya.

Selain itu, ITB juga telah melaksanakan pengabdian masyarakat di beberapa Kawasan Aliran Sungai Citarum, mulai dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Subang.

Ada berbagai program yang telah dilaksanakan LPPM ITB di berbagai sektor DAS ini, mulai dari bioremediasi dengan merapkan teknologi biologi untuk membersihkan sungai dari polutan. Kemudian melakukan sensor kualitas air dengan memasang sensor guna memantau kualitas air sungai secara realtime. Hal ini juga termasuk untuk menjaga biota sungai.

Lalu membangun sistem sanitasi yang layak untuk mengurangi pencemaran air sungai. "LPPM ITB juga melakukan budi daya perikanan di area sekitar sungai serta melakukan program akuaponik, yang menggabungkan budi daya ikan dan tanaman dalam satu sistem," ungkapnya.

LPPM ITB juga bersama masyarakat di sekitar DAS Citarum melakukan pengomposan, yakni mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Tidak hanya itu, masyarakat pun diajak mendaur ulang sampah plastik untuk menjadi produk yang bermanfaat.

"Ada pengelolaan bank sampah serta pemasangan alat skimmer sampah otomatis dari sungai," lanjutnya.

Tidak hanya itu, LPPM ITB pun membantu budi daya black soldier fly (BSF), di mana lalat BSF ini dapat mengolah sampah organik menjadi maggot yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Tak lupa, ada juga inovasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang dapat membangkitkan listrik tenaga air skala kecil yang dapat menghasilkan energi terbarukan.

Serangkaian program ini tentu sejalan dengan nilai Budaya Ilmiah Unggul ITB dalam pengabdian masyarakat.

"Hasil-hasilnya didokumentasikan dalam serangkaian buku yang diharapkan dapat menginspirasi pengelola sungai dan masyarakat sekitar dalam memilih pendekatan dan alat pengelolaan sungai yang tepat," ungkapnya.

Kontribusi ITB dalam Program Citarum Harum ini menunjukkan komitmen ITB dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan sungai Citarum yang bersih dan sehat.