Peneliti dan Dosen ITB Kembangkan Kit Diagnostik Pendeteksi Hepatitis B
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
BANDUNG, itb.ac.id – Penyakit Hepatitis B merupakan penyakit yang sangat serius. Jika tidak segera ditangani, penyakit tersebut dapat menyebabkan kanker hati dan berujung pada kematian. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan terhadap infeksi Hepatitis B.
Berangkat dari hal tersebut, Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan PT. Bio Farma (Persero) melakukan penelitian dan pengembangan kit diagnostik untuk mendeteksi keberadaan virus Hepatitis B pada serum atau plasma darah manusia. Total peneliti yang terlibat dalam penelitian ini adalah 10 orang, yang diketuai oleh Ernawati Arifin Giri-Rachman M.Si., Ph.D dan dibiayai oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Salah satu peneliti, Meutia Diva Hakim mengatakan, dengan kit diagnostik tersebut, status infeksi seseorang bisa diketahui dengan cepat dan akurat tanpa perlu lagi menggunakan kit diagnostik impor yang harganya mahal. “Keunggulan dari kit diagnostik ini ialah komponen utamanya dikembangkan sendiri mulai dari antibody, sampai komponen penting lainnya,” katanya saat ditemui di Pameran Karya Penelitian, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat di Aula Timur ITB, Kamis (5/6/2018).
Dijelaskan peneliti lulusan SITH ITB angkatan 2012 tersebut, ada dua kit diagnostik yang telah dikembangkan sementara ini, yaitu kit diagnostik untuk mendeteksi infeksi penyakit Hepatitis B, dan kit diagnostik untuk menguji keberhasilan vaksinasi Hepatitis B. Kedua kit diagnostik ini dikembangkan bersama, karena penting untuk pencegahan dan terapi. “Misalkan setelah dicek dengan menggunakan kit diagnostik yang pertama, tidak terdeteksi adanya infeksi Hepatitis B, maka akan diberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi. Nah, kit yang kedua kemudian digunakan untuk menguji keberhasilan vaksinasi,” lanjut peneliti muda tersebut. Hasil pengujian saat ini menunjukkan bahwa kit diagnostik yang dikembangkan tersebut memiliki sensitivitas, akurasi dan keandalan yang setara dengan kit impor yang saat ini tersedia. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama lagi kedua kit diagnostik yang dikembangkan ini akan bisa dikomersialisasikan.
Reporter: Adi Permana