Koordinasi Safety Drill dan Evakuasi: Pentingnya Membangun Budaya Peduli tentang Keamanan
Oleh Yasmin Aruni
Editor Yasmin Aruni
BANDUNG, itb.ac.id - Tidak ada yang bisa memprediksi kapan sebuah bencana akan terjadi, baik itu bencana alam seperti gempa bumi, maupun bencana yang terjadi karena campur tangan manusia seperti kebakaran. Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak terkecuali ketika sedang berada di dalam lingkungan kampus ITB. Salah satu hal terpenting yang harus diketahui oleh civitas academica ITB adalah apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi sebuah bencana, serta langkah-langkah untuk evakuasi diri.
Pada Kamis (04/02/16), diadakan Safety Drill dan Evakuasi oleh Satuan Penjaminan Mutu (SPM) ITB yang bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) K3L. Rangkaian acara ini diadakan dalam rangka mengevaluasi dan mempersiapkan kesiapan beberapa program studi yang sedang dalam proses re-akreditasi ABET (American Board of Engineering and Technology). Salah satu faktor penilaian adalah kesiapan dari program studi bersangkutan akan hal-hal yang terkait dengan keselamatan. Safety drill dan evakuasi yang kali ini difokuskan pada Labtek VI dipimpin oleh Rizki Rahmanto, S.T. M.T selaku Koordinator K3G (Keamanan, Keselamatan, dan Kehandalan Gedung) Labtek VI dan melibatkan satuan pengamanan (satpam), unit pemadam kebakaran ITB, unit ambulans, serta seluruh mahasiswa dan staf yang sedang berada di dalam gedung.
Acara dimulai dengan simulasi asap, simulasi alarm, koordinasi untuk mengosongkan gedung dan berkumpul di assembly point sampai kondisi dapat teratasi. Di lain pihak, waktu ini juga digunakan oleh satuan pemadam kebakaran dan ambulans untuk menangani kondisi dan memadamkan sumber asap. Selain itu, dilakukan juga simulasi evakuasi korban.
"Acara ini dilakukan tidak semata-mata untuk ABET saja, namun kami dari UPT K3L ingin bersama-sama mengajak civitas academica ITB untuk membangun budaya peduli tentang safety. Jadi kalau ada kejadian di tiap-tiap gedung, seluruh penghuni gedung dapat mengamankan dirinya sesuai dengan jalur evakuasi yang sudah ditentukan," terang Widodo (Kasie Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kampus Ganesha K3L ITB).
Acara dimulai dengan simulasi asap, simulasi alarm, koordinasi untuk mengosongkan gedung dan berkumpul di assembly point sampai kondisi dapat teratasi. Di lain pihak, waktu ini juga digunakan oleh satuan pemadam kebakaran dan ambulans untuk menangani kondisi dan memadamkan sumber asap. Selain itu, dilakukan juga simulasi evakuasi korban.
"Acara ini dilakukan tidak semata-mata untuk ABET saja, namun kami dari UPT K3L ingin bersama-sama mengajak civitas academica ITB untuk membangun budaya peduli tentang safety. Jadi kalau ada kejadian di tiap-tiap gedung, seluruh penghuni gedung dapat mengamankan dirinya sesuai dengan jalur evakuasi yang sudah ditentukan," terang Widodo (Kasie Keselamatan Kerja dan Lingkungan Kampus Ganesha K3L ITB).