Kuliah Lapangan Biologi Perilaku ITB di Cikananga Wildlife Center: Edukasi Konservasi dan Observasi Satwa Liar

Oleh Wanda Dantini Putri - Mahasiswa Biologi, 2021

Editor Anggun Nindita

Kuliah Lapangan Biologi Perilaku, Program Studi Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB di Cikananga Wildlife Center, Sukabumi, Jumat (16/5/2025). (Dok. Tim Asisten)

BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan kuliah lapangan untuk Mata Kuliah Biologi Perilaku (BI-3208) pada Jumat-Sabtu (16–17/5/2025) di Cikananga Wildlife Center, Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022 dan didampingi oleh dosen pengampu, Dr. Lulu Lusianti Fitri, M.Sc. dan Dr. Noviana Vanawati, S.Si., M.Si., serta tim asisten.

Kuliah lapangan ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang bertujuan memberikan pemahaman langsung mengenai perilaku satwa, khususnya dalam kondisi di luar habitat alami mereka (stereotypical behaviours). Mahasiswa juga diajarkan menerapkan berbagai metode observasi dan pencatatan data perilaku secara ilmiah, seperti Ad Libitum, Focal-All Occurrence, dan Behaviour Sampling.

Mengenal Cikananga Wildlife Center
Cikananga Wildlife Center adalah lembaga konservasi yang berdiri sejak tahun 2001, berlokasi di Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Lembaga ini berperan sebagai pusat rehabilitasi dan reintroduksi satwa liar, dengan fokus utama memulihkan kondisi satwa hasil sitaan perdagangan ilegal sebelum dikembalikan ke habitat aslinya.

Fasilitas yang berada di bawah naungan Cikananga antara lain Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC), Cikananga Conservation Breeding Center (CCBC), dan Program Pertanian Berkelanjutan Cikananga (PPBC). Kegiatan konservasi yang dijalankan telah mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

Praktik Lapangan dan Pengalaman Mahasiswa

Selama dua hari, mahasiswa melakukan pengamatan perilaku satwa secara langsung di area rehabilitasi mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Setiap kelompok ditugaskan mengamati satu jenis satwa dalam lima sesi selama satu jam, dengan fokus pada perilaku individu dan sosial.

Selain pengamatan, mahasiswa juga mendapatkan pengarahan mengenai program konservasi, jenis pakan satwa, dan praktik enrichment, yakni sebuah metode untuk meningkatkan kesejahteraan satwa melalui stimulasi lingkungan. Pada hari kedua, mahasiswa turut serta dalam sesi praktik pembuatan enrichment di aula Cikananga.

Salah satu peserta, yakni Flavia Adela memberikan kesan positif atas pengalaman yang diperolehnya. “Kegiatan ini membuka wawasan saya bahwa di Indonesia masih ada pusat konservasi seperti ini yang berperan penting dalam upaya pelepasliaran satwa. Kami belajar langsung bagaimana perilaku satwa diamati dan bagaimana pusat ini mempersiapkan mereka untuk kembali ke alam liar,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa interaksi dengan edukator Cikananga memberikan pemahaman lebih dalam mengenai tantangan konservasi, termasuk penanganan satwa dengan gangguan perilaku dan penggunaan kontrasepsi untuk satwa yang tidak direproduksi.


Pengamatan perilaku satwa oleh praktikan di kandang Cikananga Wildlife Center, Sabtu (17/5/2025). (Dok. Tim Asisten)
Melalui kuliah lapangan ini, mahasiswa tidak hanya memperdalam pemahaman akademik mereka mengenai perilaku satwa, tetapi juga memperoleh perspektif baru tentang pentingnya konservasi dan etika perlakuan terhadap satwa liar.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Program Studi Biologi SITH ITB dalam menyediakan pengalaman belajar berbasis lapangan yang relevan dan berdampak, serta mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang biologi perilaku dan konservasi satwa.

Reporter: Wanda Dantini Putri (Biologi, 2021)

#kuliah #kuliah lapangan #biologi #sith #itb berdampak #kampus berdampak #itb4impac #diktisaintek berdampak