Beliau memandang terdapat sejumlah kendala mendasar dalam dunia pendidikan musik di Indonesia, meliputi kesulitan menemukan guru musik yang dapat diandalkan, biaya les yang tinggi, dan hambatan dalam memainkan lagu-lagu favorit.

Dari berbagai kendala tersebut, beliau memutuskan mendirikan Lagoe.id, platform digital yang bertujuan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan meningkatkan pengalaman belajar musik secara keseluruhan.

Oki Earlivan, yang juga Chief Financial Officer Oxford Strategy Review, berbagi pengalaman dan pandangannya terkait solusi yang dihadirkan melalui platform yang dibuatnya. Beliau menilai Lagoe.id berhasil menjawab beberapa permasalahan dalam pembelajaran musik di Indonesia.

Salah satu hal yang membuat Lagoe.id unik adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mengenali instrumen pada sebuah lagu dan memberikan chords untuk masing-masing instrumen tersebut. Hal ini memungkinkan pengguna belajar dari lagu-lagu dasar hingga lagu-lagu favorit mereka.

Beliau pun menyoroti pentingnya memiliki ekosistem yang kuat dalam pengembangan produk. "Sebuah produk harus mempunyai ekosistem yang baik agar konsumen yang memakainya akan mengalami ‘ketergantungan’ saat memakainya," ujarnya.

Lagoe.id telah melakukan penelitian mendalam untuk memahami kebutuhan pengguna, teknologi musik saat ini, dan teknologi musik yang diinginkan. Platform tersebut pun sudah membangun prototipe yang mengumpulkan gagasan dan masukan dari pengguna mula sebagai langkah awal menuju konsep yang lebih matang.

Lagoe.id berkomitmen memberikan akses sehemat mungkin dengan menambahkan iklan dan menyediakan opsi berbayar untuk fitur premium.

Selain itu, Lagoe.id terus mengembangkan fitur-fitur musik canggih, seperti transpose key, kemampuan membuat aransemen musik sendiri, dan perubahan genre melalui AI. 

Beliau berpesan kepada pengusaha pemula tentang pentingnya mengundang pihak terdekat sebagai langkah awal dalam memperluas basis pengguna dan mengumpulkan masukan yang berharga. Melalui inovasi dan dedikasi, Lagoe.id membuktikan bahwa beragam masalah dalam ekosistem pembelajaran musik dapat menjadi peluang nyata untuk mengubah cara orang belajar dan menikmati musik.

Reporter: Fairuuz Fawwas Alfarizi Tantuayo (Kewirausahaan, 2024)

Editor: M. Naufal Hafizh