Kuliah Tamu Prodi Teknik Metalurgi: Direktur Utama PT Arita Prima Indonesia Ajak Mahasiswa Berani Menjadi Entrepreneur

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Kuliah Tamu Teknik Metalurgi ITB yang dihadiri Direktur Utama PT Arita Prima Indonesia Tbk. dan timnya, Jumat (3/5/2024). (ITB/Bintang Prasetya Fernandika)

BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar kuliah tamu pada Jumat (3/5/2024). Direktur Utama PT Arita Prima Tbk., Low Yew Lien bersama dengan timnya hadir sebagai pembicara.

Indonesia memiliki potensi sumber daya yang sangat melimpah, seperti pemilik 52 persen cadangan nikel dunia, pemilik cadangan tembaga di urutan ke-7 terbesar di dunia, potensi ekonomi terbesar ke-5 di dunia, dan banyak kekayaan lainnya. Namun, (Gross Domestic Product) GDP Indonesia masih tergolong rendah. Low menuturkan bahwa salah satu akar permasalahannya adalah karena kurangnya entrepreneur di negara ini. Indonesia dengan luas daratan sebesar 1,9 juta km2 dan jumlah penduduk 278,82 juta jiwa memiliki jumlah perusahaan IPO sebanyak 924 perusahaan. Jika dibuat sebuah perbandingan rasio entreprenur di Indonesia jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki luas wilayah 734,3 km2 dan jumlah penduduk 6,04 juta jiwa namun memiliki jumlah perusahaan IPO sebanyak 695 perusahaan.

Low mendorong mahasiswa agar bersedia dan berani menjadi seorang entrepreneur. Beliau menuturkan bahwa saat ini Indonesia sudah siap untuk masuk ke era industrialisasi berkat dukungan dari pemerintah seperti pemberlakuan kebijakan hilirisasi, pembatasan impor, dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Peluang juga datang dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Saat ini pun pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah bertumbuh pesat. Dari segi infrasturkur, Indonesia sudah dapat dikatakan cukup siap, terutama setelah pembangunan Pelabuhan Patimban yang direncanakan menuju pelabuhan utama dunia selesai.

Dengan semua potensi dan peluang yang ada saat ini, beliau mendorong agar anak muda berani mengambil bagian dalam era high technology industry di Indonesia. Beliau memberikan semangat, “You decide to be somebody or nobody. You are the architech of yourself. Be Entrepeneur, be CEO. You are the decision maker.”

Reporter: Bintang Prasetya Fernandika (Teknik Metalurgi, 2022)