STEI ITB: Kembangkan Rekayasa Perangkat Lunak Lewat Konferensi Internasional
Oleh Ninik Susadi Putri
Editor Ninik Susadi Putri
ICoDSE yang bertempat di Aula Timur ITB ini, menghadirkan tiga pembicara utama yang berasal dari tiga negara yaitu Indonesia, Austria, dan Australia. Pembicara pertama pada ICoDSE kali ini adalah Adi Sasono dari Coop Indonesia. Adi membuka hari pertama dengan tema ""Information is Power: for What and for Whom". Selain itu, ITB dan Coop Indonesia juga menjalin kerjasama dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) antar kedua lembaga tersebut. Selanjutnya, Prof. Josef Küng dari Johannes Kepler University of Linz, Austria, bertindak sebagai pembicara kedua dengan membawakan topik "Trends and Techniques in Big Data Research". Pada hari kedua, ICoDSE menghadirkan Dr. Richard Lai dari La Trobe University, Australia sebagai pembicara dengan topic "Educating Students for Advancing Software Engineering Practices and Researches".
Pada konferensi ini juga turut hadir wakil dari masing-masing 68 makalah yang telah diseleksi oleh panitia ICoDSE 2014. Ke-68 makalah ini merupakan hasil proses review yang ketat dari 130 makalah yang dikirimkan oleh peserta-peserta yang berasal dari berbagai negara diantaranya India, Malaysia, Inggris, Czech Republic, Austria, Belgian, Bangladesh, dan Indonesia. Selain konferensi internasional, ICoDSE juga mengadakan sesi khusus untuk mahasiswa-mahasiswa S3 dalam bidang rekayasa perangkat lunak dan data. Melalui sesi ini, para mahasiswa dapat belajar untuk melakukan riset dan mengembangkan keilmuan. Sesi ini merupakan International Doctoral Symposium on Data and Software Engineering (IDoDSE) 2014. Dengan dihadiri oleh 13 mahasiswa pascasarjana dari dalam negeri, mereka mempresentasikan proposal dan hasil riset melalui poster dan presentasi serta mendapatkan kesempatan untuk memperoleh masukan dari pakar-pakar di bidang rekayasa perangkat lunak dan data untuk pengembangan riset lebih lanjut dalam lingkup internasional.
Dr. Bayu Hendradjaya selaku Ketua umum ICoDSE 2014 mengatakan bahwa melalui ajang konferensi ini KK-RPLD ITB bermaksud ingin mengembangkan keilmuan di bidang rekayasa perangkat lunak dan data ke tingkat internasional, dengan ITB sebagai motor penggeraknya. Dr. Bayu menambahkan bahwa juga KK-RPLD siap dalam upaya-upaya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam rangka pengolahan data dan pengembangan perangkat lunak dalam bidang maritim, pangan, dan energi.
Apa itu Rekayasa Perangkat Lunak?
Perangkat lunak sendiri merupakan kumpulan beberapa perintah komputer yang dieksekusi oleh mesin komputer untuk memproses informasi. Perangkat lunak ini adalah catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya. Pada dasarnya, perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik tetapi dapat dioperasikan. Sedangkan, rekaya perangkat lunak adalah aplikasi ilmu komputer untuk membangun sistem perangkat lunak praktis yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak. Rekayasa perangkat lunak juga berhubungan denga praktek dalam memproduksi perangkat lunak, berbeda dengan ilmu komputer yang merupakan teori dan metode yang mendasari sistem komputer dan perangkat lunak itu sendiri.
Sumber: stei.itb.ac.id