Kuliah Tamu SBM: Creation of Agent-Based Social System Sciences

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, berkerjasama dengan Tokyo Institute of Technology, mengadakan guest lecturing, pada hari sabtu kemarin, 19 Maret 2005. Kuliah yang dilaksanakan di Auditorium SBM ITB pada pukul 13.00 dan diakhiri pada pukul 17.10 WIB, mengundang Prof. Kyoichi Jim Kijima dan Prof. Hiroshi Deguchi dari Tokyo Institute of Technology (Titech). Kuliah yang dibuka dengan sambutan dari Prof. Surna Tjahjadiningrat ini, dihadiri oleh sekitar 160 orang peserta, karena kuliah ini bersifat cuma-cuma dan untuk umum, maka SBM harus menambah kapasitas kursinya. Hadir juga Prof.Kuntoro Mangkusubroto, Chairman dari SBM, yang mengenalkan kedua pembicara dari Jepang ini kepada peserta yang hadir. Kuliah ini dibagi menjadi empat bagian, Bagian pertama, dibawakan oleh Prof. Kijima dengan judul, Agent-based modeling and its applications:Basic Course. Yang membahas mengenai dasar-dasar dari Agent-Based modeling serta dua pendekatan mengenai Agent-based modeling, dan juga model pembelajaran serta pola pikir dramatik model dari negosiasi. Pada bagian kedua, Prof. Kijima menjelaskan mengenai Agent-Based modeling and its applications:Advanced Course. Yaitu konsep-konsep dari keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, Proses dari modelnya, dukungan serta evaluasi dalam pengambilan keputusan. Lalu Prof. Deguchi menjelaskan mengenai Creation of Agent-Based Social System Sciences (ABSSS) pada bagian ke tiga. Deguchi menjelaskan bagaimana penerapan ilmu sosial dalam engineering, serta sistem matematika yang amat membantu dalam pengambilan keputusan, yang terkait dengan ilmu sosial. Dan di akhir sesi, Prof. Deguchi yang juga mengumumkan - call for Papers - dalam AESCS 2005 International workshop, menjelaskan mengenai Spot Oriented Agent Role Simulator (SOAR), yang berguna untuk menghitung penyebaran penyakit, simulasi pergerakan sosial. Selain itu Deguchi juga menyajikan Environment Management Gaming bagi peserta. Beberapa peserta amat antusias dalam bertanya kepada Prof. Kijima di sesi pertama dan kedua kuliah ini, termasuk juga Prof.Watson yang mengajukan pertanyaan mengenai penyesuaian metoda ini dengan budaya lokal di Indonesia. Kuliah yang disajikan dalam bahasa Inggris ala Jepang ini, menurut Dr.Utomo, Kuliah ini bertujuan untuk mengkolaborasikan antara ilmu sosial dan ilmu eksakta melalui pendekatan praktis terhadap ilmu sosial melalui metoda statistik dan modeling, dan kuliah ini amat cocok dilaksanakan di ITB yang memang mayoritas berlatar belakang eksakta. Rendy Maulana