Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, ITB Kunjungi Fasilitas Cyber Crime and Security

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Korean National Police Agency (KNPA) dalam waktu dekat ini akan melakukan pelatihan kepada anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengenai kejahatan dan keamanan siber (cyber security). Ini merupakan kerja sama lanjutan setelah sebelumnya ITB dan KOICA bekerja sama dalam pendirian Gedung KOICA-ITB Cyber Security R&D Center yang ada di ITB Kampus Jatinangor.

Kerja sama dan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kejahatan siber akhir-akhir ini. Kepolisian Korea Selatan melalui National Forensic Service (NFS) dikenal sebagai instansi yang memiliki sumber daya mumpuni dalam menangani masalah kejahatan siber dengan teknologi yang mereka miliki. Untuk itu pada 8-12 Mei 2023, tim dari ITB terbang ke Korea Selatan untuk melakukan studi banding dan kelanjutan kerja sama terkait pemanfaatan teknologi kejahatan siber.

Dalam kunjungan tersebut, hadir Dekan dan sejumlah dosen dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Adapun PIC dari kerja sama ini adalah Prof. Dr. Ing. Ir. Suhardi, M.T. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Dr. Taufiq Hidajat.

Prof. Taufiq menyebut, benefit dari kerja sama ini adalah dosen-dosen ITB bisa turut berkontribusi dalam pelatihan penanganan kejahatan siber. Sementara dari sisi teknologi, mengingat dunia digital sangat cepat perkembangannya, ITB bisa terus mengikuti perkembangan teknologi di bidang tersebut.

“Melalui kerja sama ini, ITB akan melakukan training/pelatihan kepada anggota Polri bertempat di Akpol Semarang, sehingga mereka bisa menangani kejahatan siber. Nantinya dosen ITB bersama NFS akan melakukan pelatihan sekitar bulan Agustus,” kata Kepala Biro Kemitraan ITB saat diwawancara Rabu (17/5/2023) lalu.

Selain studi banding kejahatan siber, pada kunjungan kerja tersebut, jajaran dari ITB melakukan studi banding mengenai pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian Korea Selatan. Kemudian juga dilakukan penandatanganan (MoU) mengenai pembinaan startup antara ASEAN dan Korea Selatan. Di samping itu juga dilakukan visiting ke beberapa universitas penting di Korea Selatan, yaitu ke Seoul National University dan KAIST, serta Soon Chun Hyang University.

“Ke depan kita berharap terdapat riset bersama untuk mengatasi persoalan tentang kejahatan siber ini,” jelasnya Prof. Taufiq.