Laboratorium Bersama ITB-GEM, Langkah Maju Menuju Energi Terbarukan dan Berkelanjutan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) serta perusahaan daur ulang logam terkemuka asal Tiongkok, GEM, tengah membangun Laboratorium Bersama (Joint Research Laboratory) di ITB Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kerja sama tersebut berawal dari penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ITB, GEM, dan Central South University pada akhir tahun 2023 lalu. Pembangunan Laboratorium Bersama tersebut bertujuan untuk kepentingan riset serta pengembangan teknologi bahan energi baru serta metalurgi.
Selain kolaborasi pada Joint Research Laboratory, kerja sama ITB, GEM, dan CSU juga termasuk pemberian beasiswa untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana ITB, serta program double degree pada level magister antara ITB-CSU.
Pembagunan Joint Research Laboratory telah memasuki progres yang signifikan. Laboratorium Bersama ini pembangunannya telah dimulai pada awal April 2024 dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024 ini. Nantinya Joint Research Laboratory ini akan terdiri dari dua lantai dengan total luas area sekitar 1.800 meter persegi.
Ketua Tim PIU (Project Implementation Unit) Prof. Dr. Ir. Mohammad Zaki Mubarok, S.T, M.T., mengatakan Laboratorium Bersama tersebut rencananya terdiri atas 16 ruangan yang akan dipakai guna penempatan peralatan-peralatan terbaru untuk proses sintesis material energi baru serta rekayasa metalurgi dan peralatan-peralatan analisis.
Adapun peralatan-peralatan tersebut mencakup X-ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), Lase Ablation, Scanning Electron Microscope (SEM), Electron Probe micro-analyzer (EPMA), Ion Chromatography (C), Gass Chromatography (GC), Particle Size Analyzer (PSA), Zeta Potential Analyzer, dan Servopulser Servo Dynamic Systems.
"Ada pula peralatan-peralatan proses seperti reaktor-reaktor gelas, autoclave dengan beberapa volume, mixer-settler, Cylindrical battery R and D line, dan beberapa alat lainnya," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Berbagai peralatan penelitian tersebut akan berada di lantai satu Laboratorium Bersama. Sementara itu, lantai dua akan digunakan untuk ruang rapat, kantor, dan ruang belajar bersama (co-working space).
"Tak hanya fasilitas utama, laboratorium juga akan dilengkapi dengan fasilitas penampungan limbah cair dan pengolahan gas buang atau scrubber," ucapnya.
Joint Research Laboratory ini dapat mendukung penelitian multidisiplin di bidang material energi baru, mulai dari tahapan awal hingga produksi material inovatif. Kemudian Laboratorium Bersama ini dapat mendorong juga hilirisasi dan menjadi salah satu kontribusi ITB dalam pengembangan industri berbasis sumber daya mineral dalam negeri.
Penggunaan Laboratorium Bersama pun dapat semakin memperkuat kualitas proses pembelajaran. Fasilitas baru yang dikembangkan ini diharapkan dapat saling melengkapi dan bersinergi dengan fasilitas yang sudah dikembangkan sebelumnya di ITB serta mendorong budaya ilmiah unggul di ITB.
Pengembangan Joint Research Laboratory tersebut sejalan juga dengan upaya ITB menjadi pusat unggulan dalam bidang energi terbarukan. Diharapkan dengan adanya laboratorium ini dapat menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi yang inovatif, serta berkontribusi pada penyelesaian tantangan energi di masa depan.