Perkuat Kolaborasi di Bidang Energi dan Inovasi, ITB dan GEM Kunjungi Joint Research Laboratory di ITB Kampus Jatinangor
Oleh Anggun Nindita
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapatkan kunjungan dari GEM (perusahaan daur ulang logam terkemuka di China dan dunia) pada Jumat (19/7/2024) di ITB Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Agenda kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Prof. Ir. Muhammad Abduh, M.T., dan Chairman of GEM Prof. Xu Kaihua. Kegiatan tersebut dalam rangka meninjau lokasi pembangunan Laboratorium Bersama (Joint Research Laboratory) Teknologi Material Bahan Energi Baru dan Metalurgi di ITB Kampus Jatinangor, yang merupakan kolaborasi antara ITB, GEM, serta Central South University (CSU).
Prof. Abduh, dalam sambutannya memberikan respons positif terhadap kerja sama kedua belah pihak ini. Beliau mengatakan sangat menantikan kolaborasi lebih lanjut antara GEM dengan ITB.
“Kami menantikan kerja sama lebih lanjut di masa depan. Setelah laboratorium ini selesai dibangun, bahasan selanjutnya untuk kita adalah bagaimana caranya agar fasilitas ini dapat berguna bagi negara kita," ujarnya.
Sementara itu, Prof. Xu Kaihua mengucapkan terima kasih kepada jajaran pimpinan ITB untuk dukungannya dalam proyek laboratorium bersama ini. Hal tersebut telah menciptakan lembaran baru yang mendukung pertukaran budaya dan persahabatan yang lebih dalam antara Indonesia dengan Tiongkok.
“Laboratorium ini merupakan land project antara Indonesia dengan Tiongkok dalam pertukaran teknologi dan budaya,” ucapnya.
ITB, GEM, dan CSU sebelumnya telah menandatangani MoU untuk membangun Joint Research Laboratory ini pada Senin (6/11/2023). Kolaborasi ini sejalan dengan visi kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok di bidang sains dan teknologi. Laboratorium ini akan berfokus pada penelitian hidrometalurgi, energi terbarukan, material mineral berharga, energi hijau, yang kemudian akan mempromosikan bidang pertambangan di Indonesia.
“Setelah laboratorium ini dibangun, peneliti dari Tiongkok dan Indonesia dapat bersama-sama mengadakan riset dan mengembangkan teknologi sumber daya mineral Indonesia," lanjut Prof. Xu
Dalam 5 tahun ke depan, GEM juga berencana memperbanyak laboratorium bersama kelas dunia serta menghasilkan lebih banyak lagi doktor, master, dan ahli teknik melalui program beasiswa GEM-ITB.
Di sisi lain, Ketua Tim PIU (Project Impelementation Unit), Prof. Dr. Ir. Mohammad Zaki Mubarok, S.T., M.T., menjelaskan bahwa laboratorium bersama ini direncanakan terdiri atas 16 ruangan yang akan digunakan untuk penempatan peralatan-peralatan baru untuk proses sintesis material energi baru dan rekayasa metalurgi serta peralatan-peralatan analisis seperti X-ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), Lase Ablation, Scanning Electron Microscope (SEM), Electron Probe micro-analyzer (EPMA), Ion Chromatography (C), Gass Chromatography (GC), Particle Size Analyzer (PSA), Zeta Potential Analyzer, dan Servopulser Servo Dynamic Systems.
Diharapkan dengan adanya laboratorium bersama ini akan semakin terjadi penguatan hingga lompatan dalam riset di bidang material energi baru dan hilirisasi berbasis sumber daya mineral di dalam negeri melalui rekayasa proses metalurgi.
Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)