Lampung Gham : Indahnya Lampung, Warisan Kita Bersama

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor Diviezetha Astrella Thamrin

BANDUNG, itb.ac.id - Senin (26/11/12) Unit Budaya Lampung (Ubala) ITB menggelar sebuah acara kebudayaan dan pariwisata, "Lampung Gham". Lampung Gham merupakan sebuah pergelaran budaya yang menampilkan seni dan budaya Lampung dalam bentuk drama yang dipadukan dengan teater musik dan tari-tarian khas Lampung. Selain Ubala ITB, Lampung Gham diramaikan pula oleh beragam unit kebudayaan Lampung dari berbagai kampus di Bandung seperti UPI, IT Telkom, dan Unpad. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pun turut menyumbangkan tarian kontemporer pada pagelaran budaya ini.

"Sakawakhian: Budaya, Cinta, dan Pengorbanan" diusung sebagai tema pagelaran budaya ini. Pemilihan tema ini didasarkan pada inti drama yang memperjuangkan kebudayaan Lampung, dimana dalam memperjuangkan suatu budaya, dibutuhkan rasa cinta dan pengorbanan terhadap budaya tersebut.

Pagelaran dibuka dengan potongan dari beberapa tarian yang akan ditampilkan. Acara kemudian dilanjutkan dengan drama dan musik tradisional yang diselingi oleh berbagai tarian tradisional seperti Tari Sigeh Pengunten, Tari Bedana Kipas, Tari Nyambai Agung, Tari Melinting, Tari Dikir Mulei dan Sagata, Tari Bedana Lunik, dan Tari Mukeu Saur pada puncaknya. Drama yang ditampilkan turut menampilkan sejarah patriotik kebanggan Lampung, yaitu perlawanan Raden Intan menumpas pasukan Belanda. Selain itu,

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata Lampung serta memperingati Dies Natalis ke-15 Ubala ITB. Haifa Fawwaz (Teknik Lingkungan 2010), Kepala Divisi Acara Lampung Gham, mengatakan bahwa pagelaran ini sekaligus menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi berbagai unit-unit budaya Lampung di kampus yang ada di Bandung. Beragam unit budaya Lampung tersebut berkolaborasi menampilkan tari-tarian khas Lampung bersama 27 penari Ubala ITB. UPI menampilkan arak-arakan Sagata dan Tari Dikir Mulei, IT Telkom menampilkan Tari Nyambai dan Tari Melinting, dan terakhir Unpad menampilkan Tari Sigeh Pengunten.

Dengan jumlah penonton sekitar tiga ratus orang, Kevin Marojahan (Teknik Tenaga Listrik 2009), Ketua Ubala ITB mengaku Lampung Gham sukses memenuhi target acara. Mayoritas penonton berasal dari kalangan civitas akademika ITB, namun tidak sedikit pula yang berasal dari berbagai kampus di luar ITB seperti rombongan tamu dari Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Khasan Imadudin (Teknik Elektro 2010), Ketua Lampung Gham pun berharap dengan adanya pagelaran budaya ini, budaya Lampung dapat lebih dikenal. Menurutnya, kebanyakan orang selama ini memandang Lampung hanya sebagai sebuah provinsi kecil saja. "Padahal, budaya Lampung merupakan perpaduan dari berbagai etnis seperti Jawa-Melayu-Cina. Karenanya, Lampung memiliki beragam kebudayaan yang menarik dan kami ingin memperkenalkannya pada masyarakat luas," ujar Imadudin.

 

Oleh: Najma Ashrawi dan Abdul Manan Maksum (IJA 2012)