Peran Kampus sebagai Produsen Pengusaha, Peluang Tumbuhkan Perekonomian Indonesia
Oleh Hastri Royyani
Editor Hastri Royyani
Ia melanjutkan, "Saat ini Indonesia sedang menjadi pusat perhatian dunia." Dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, Indonesia menjadi pasar yang strategis untuk berbagai macam produk.
Tahun 2012 Indonesia juga masuk menjadi salah satu dari 20 negara dunia dengan perekonomian bagus. Presiden Direktur PT Bakrieland Tbk ini juga menambahkan, " Indonesia memiliki penduduk dengan rata-rata umur yang termuda yakni pada rentang 25-30 tahun." Pada usia tersebut, manusia cenderung royal dalam pengeluaran uang.
Dalam kuliah umum yang membahas tentang Peran Kampus sebagai Produsen Pengusaha pada Sabtu (05/05/12) lalu, Hiramsyah mengungkapkan, "Orientasi bisnis yang tepat saat ini adalah untuk mensubstitusi barang impor." Setiap melangkah kita bisa dengan mudah menjumpai barang impor yang sebenarnya bisa diproduksi mandiri oleh bangsa, lanjutnya.
Ia berharap, "Jangan sampai negara kita hanya menjadi pasar, tetapi juga menjadi produsen barang yang berkualitas." Ini peluang besar bagi pengusaha muda Indonesia.
Namun, masih banyak mahasiswa yang takut menjadi pengusaha karena keterbatasan modal. "Padahal, modal itu tidak hanya berupa uang, tetapi semangat untuk berusaha itu yang lebih penting," katanya. Dia mengatakan modal pertama bagi mahasiswa yang ingin menjadi wirausahawan ialah memiliki motivasi. Berbekal hal itu, lanjutnya, mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang ada di sekitarnya untuk melahirkan inovasi baru.
Peran Kampus sebagai Produsen Pengusaha
Pendidikan tinggi merupakan salah satu modal utama bagi seseorang untuk menciptakan usaha yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu peran kampus sebagai institusi pendidikan dalam mencetak wirausawan cukup penting. Institusi bisa membekali dan memotivasi mahasiswa untuk berani berwirausaha ketika lulus.
"Pembekalan bisa dengan menyediakan mata kuliah khusus terkait kewirausahaan," papar Hiramsyah. Selain itu bisa dengan memberikan pelatihan soft skills dan kewirausahaan secara langsung.
Mentalitas dan jiwa kewirausahaan menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan dalam menjalani usaha. "Jika gagal, jadikan kegagalan sebagai batu lompatan menuju sukses dengan belajar lebih baik," tegas Hiramsyah. Dulu saat pertama kali belajar berjalan saya yakin diantara kita tidak ada yang bisa langsung berjalan dengan lancar tanpa terjatuh. "Tidak ada kesuksesan yang diraih dengan mudah, semua harus melalui proses dan kerja keras," tambahnya menutup kuliah umum yang berlangsung di Aula Barat ITB tersebut.
sumber gambar disini