Lewat Tugas Besar PRD, Mahasiswa FITB 2013 Rancang Sistem Rainwater Harvesting

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Kelas Pengantar Rekayasa dan Desain (PRD) memberi warna baru di Tahap Persiapan Bersama (TPB) tahun akademik 2013-2014. Setiap fakultas mengadakan kegiatan kelas yang berbeda-beda. Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian pun ikut berinovasi dalam mendesain seperangkat alat yang mempunyai nilai guna bagi masyarakat. Salah satunya adalah sistem yang telah dirancang oleh kelas PRD 36, yaitu Rainwater Harvesting.

Fatih Akbarul Irsan (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian 2013), Pimpinan Produksi Kelas PRD 36, menjelaskan bahwa Rainwater Harvesting adalah suatu alat untuk memanen air hujan agar dapat dimanfaatkan sebelum masuk ke aquifer. "Di Indonesia, air hujan sering dianggap bencana karena terjadinya banjir. Padahal sebaliknya, air hujan dapat dimanfaatkan dan menjadi berkah. Limpahan air hujan bisa diimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari," tutur Fatih menjelaskan latar belakang pemilihan projek ini.

Ada tiga segmen yang menjadi sasaran dari projek mereka. Pertama, masyarakat menengah ke atas. Pada segmen ini, atap dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menangkap air hujan. Selanjutnya, air dari atap dialirkan menuju wisy first flush dengan tujuan memisahkan air dari kotoran-kotoran yang mungkin berada di atap. Setelah itu, air dialirkan ke filter dan langsung ditampung di penampungan yang berada di bawah tanah. Tujuannya agar pengadaan penampung air tidak bergantung kepada luas permukaan tanah yang tersedia.

Segmen kedua adalah masyarakat menengah ke bawah. Air dari atap dialirkan ke ball water flush. Ball water flush adalah wadah bervolume 10 L. Jadi, 10 L air pertama akan ditampung di tabung yang berisi bola. Saat terisi penuh oleh air, bola tersebut akan terangkat dan menutupi lobang sehingga air mengalir ke tahap selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah waterwall; penampung air berbentuk balok dengan ketebalan tipis yang ditempel di dinding rumah.

Segmen ketiga adalah tempat atau fasilitas umum yang disebut juga dengan fasos fasum. Desain dari rangkaian alat rainwater harvesting di segmen ini lebih fun karena berada di taman dan di pinggir jalan. Penampung airnya berbentuk payung terbalik sehingga disebut umbrella water catcher. Tempat penampung airnya pun didesain khusus agar dapat digunakan sebagai kursi oleh pengunjung taman.

Mahasiswa FITB 2013 mendapatkan banyak manfaat dari materi yang dibahas ini. "Rainwater harvesting ini masuknya ke Meteorologi (salah satu jurusan di FITB-red) tapi di Teknik Geologi juga ada hidrogeologi. Jadi ilmunya bermanfaat. Misalnya ada masalah, ilmunya bisa diterapkan. Di materi ini, kita juga belajar tentang menangani masalah yang dihadapi pemukiman padat dan daerah-daerah yang airnya kumuh. Rainwater hasvesting ini bisa menjadi solusi dan memenuhi kebutuhan air bersih," tutur Selvia Novianty, salah seorang mahasiswa kelas PRD 36.

"PRD itu mata kuliah yang paling seru. PRD melatih pola pikir rekayasawan. Kita belajar untuk praktis sekaligus analitis. Materinya berpengaruh ke kehidupan sehari-hari," ujar Fatih menambahkan.

Sesuai dengan namanya, mata kuliah PRD membuka wawasan mahasiswa tingkat pertama tentang proses rekayasa yang sejatinya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam proses rekayasa, desain adalah salah satu elemen yang penting agar fungsi yang diinginkan dapat terwujud. Hingga penghujung tahun akademik 2013-2014, mahasiswa angkatan 2013 telah berhasil menunjukkan kapabilitas mereka dalam simulasi proses rekayasa yang sesuai dengan bidang fakultas atau sekolah masing-masing. Rainwater harvesting adalah salah satu bukti kesungguhan mereka dalam merancang alat yang berguna bagi masyarakat umum.

 

*Gambar desain oleh Kelas PRD 36 FITB