LPPM ITB Adakan Pelatihan Literasi Digital untuk UMKM Kuliner di Kabupaten Luwu

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


LUWU, itb.ac.id – Kabupaten Luwu yang berada di Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi kuliner lokal. Kuliner di daerah ini memiliki kekhasannya sendiri yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Beberapa makanan khas yang dimiliki di antaranya nasi kadundung, kapurung ikan parede, dan pacco.

Sayangnya, kekayaan kuliner ini belum bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas. Untuk mendapatkannya, kita harus berkunjung secara langsung ke penjual kuliner tersebut. Padahal dengan adanya toko online terbukti telah banyak membantu UMKM dalam menjajakan makanannya ke konsumen yang lebih luas.

Melihat permasalahan tersebut, LPPM ITB melalui program skema Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (P2MI) ITB 2023, melaksanakan pelatihan literasi digital dan interpersonal untuk UMKM di Kabupaten Luwu pada (26/6/2023) lalu, seperti dikutip dalam Rubrik Reka Cipta ITB edisi 25 Juli 2023.

Pelatihan ini mengundang 60 peserta perwakilan dari 12 kelompok UMKM; Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian; serta perwakilan dari mitra kerja PT Masmindo Dwi Area.

Pelatihan literasi digital berfokus pada pembuatan toko online dengan menggunakan platform Tokopedia yang disampaikan oleh Akhdan Irfan Fauzan (mahasiswa Fakultas Teknologi Industri 2020). Platform Tokopedia dipilih karena dinilai memiliki kemudahan dalam pengoperasiannya. Pelatihan pembuatan toko online ini diharapkan bisa meningkatkan penghasilan UMKM terkait dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Adanya toko online membuat para pelaku UMKM ini bisa memiliki layanan penjualan yang terintegrasi dan memiliki peluang pemasaran yang lebih terbuka.

Pelatihan meningkatkan komunikasi interpersonal disampaikan oleh Dr. Sutiadi Rahmansyah, S.S., M.Hum., dengan penguatan prinsip kerja sama berlandaskan pada teori pragmatik dari Grice (1975). Prinsip ini merupakan prinsip komunikasi yang terdiri atas empat maksim.

Baca tulisan selengkapnya: Membumikan Literasi Digital dan Interpersonal Skills untuk UMKM Kuliner di Luwu

Pertama adalah maksim kualitas berkaitan dengan tata cara penyampaian informasi kepada pelanggan secara jujur dan apa adanya. Kedua, maksim kuantitas mengacu pada tata cara komunikasi dengan penyampaian informasi yang ringkas, padat, dan jelas. Ketiga, maksim hubungan yang merupakan tata cara komunikasi dengan penyampaian informasi yang relevan dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Terakhir, maksim cara yang menekankan pada penyampaian informasi yang mudah dipahami oleh lawan bicara.

Keempat maksim itu diharapkan dapat membantu penjual dalam membangun komunikasi yang baik dengan pembeli. Komunikasi yang baik dan benar terbukti menjadi aspek penting dalam memberikan pelayanan terbaik pada pembeli.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan pelaku UMKM Kabupaten Luwu secara jangka panjang dengan memperluas pasar melalui media toko online. Implementasi ilmu yang telah diberikan akan menjadi terobosan dampak positif baru bagi kebangkitan perekonomian di Kabupaten Luwu.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)