Luthfi Mu'awan: Menjawab Kekurangan Diri dengan Prestasi

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id -- Mengutip Anies Baswedan, para ibu Indonesia masih terus melahirkan pejuang ke tanah air ini. Salah satu bukti nyatanya adalah Luthfi Mu'awan, mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB 2011, yang terus berkarya di tengah-tengah keterbatasan. Meskipun hanya bisa menggunakan tangan kanan untuk berbagai kegiatan, Luthfi membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menghalangi semangatnya untuk berprestasi.

Lahir pada 2 Juli 1993 dari pasangan Imam Subekhi dan Fatonah, Luthfi lahir tanpa mampu menggunakan tangan kirinya. Tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah kekurangan, orang tuanya mendaftarkan Luthfi ke sekolah umum, karena yakin bahwa Luthfi mampu; Luthfi adalah anak normal sebagaimana anak-anak lain di sekolah. Luthfi berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan baik di SD Negeri 1 Penaruban, SMP Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, dan SMA Negeri 1 Purwareja Klampok, Banjarnegara.
Di tengah perbedaan dengan teman-temannya, Luthfi mampu membangun kepercayaan diri untuk terus mengembangkan dirinya. "Bapak saya selalu bilang, Tuhan itu Maha Adil. Kalau saya dilahirkan dengan punya kekurangan, pasti saya juga punya kelebihan. Tinggal saya yang harus mencari tahu dan menggali kelebihan saya agar saya bisa berhasil dan berprestasi," kata Luthfi.
Usahanya untuk menggali potensi ini membuahkan hasil. Tidak tanggung-tanggung, Luthfi mampu menorehkan prestasi hingga ke ajang internasional, membawa nama harum Indonesia. Tercatat Luthfi telah menyabet Juara I Cultural Show dalam acara Earth Science Technology International Jamboree and Olympic (ESTIJO) pada Agustus 2010, meraih Medali Emas dalam Indonesian Young Scientist (INAYS) Competition pada Oktober 2010, Medali Perak dalam International Converence of Young Scientist (ICYS) di Moscow, Rusia, 24-29 April 2011, menjadi peserta the Global Enterprise Challenge (GEC) di Singapura, 17-20 Juni 2011, serta meraih Medali Emas dalam Asian Science Camp (ASC) di Daejeon, Korea Selatan, pada 6-14 Agustus 2011. Bukan prestasi yang main-main.
Saat ini Luthfi tercatat sebagai mahasiswa Tahap Pertama Bersama (TPB) di SITH ITB, yang dimasukinya melalui jalur Ujian Tulis SNMPTN. "Cita-cita saya adalah menjadi orang yang luar biasa dengan segala keterbatasan saya, membahagiakan orang tua, membuat mereka bangga, dan saya ingin menjadi inspirasi semua orang di dunia," pungkasnya.

 

Sumber: dari sini, sini, dan wawancara tertulis.