M. Afif Izzatullah: Jalani Musim Panas di Deutsches Elektronen-Synchrotron, Jerman

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Liburan panjang akhir Tahun Ajaran 2014-2015 dimanfaatkan oleh salah seorang mahasiswa ITB untuk merantau ke tanah Eropa. Dialah Muhammad Afif Izzatullah (Teknik Elektro 2010). Di sana, ia menjadi summer student di Deutsches Elektronen-Synchrotron (DESY), Jerman. DESY adalah salah satu lembaga riset fisika partikel yang berada di Hamburg dan Zeuthen, Jerman. Di musim panas setiap tahunnya, DESY memberikan kesempatan bagi mahasiswa di seluruh dunia, dengan syarat minimal berada di tingkat akhir bachelor studies atau sudah mendapatkan bachelor degree dan sedang menyelesaikan kuliah master di tahun pertama.

Afif, begitu panggilan akrabnya, adalah salah satu dari tiga orang perwakilan Indonesia yang turut serta dalam program DESY. Dua mahasiswa lainnya adalah Limpat Nulandaya (Kimia 2010, Universitas Gadjah Mada) dan Idham Hafizh (Master Electronics Engineering, Politecnico Milano Italy). Ini tahun kedua ITB mengirimkan perwakilannya ke DESY. Di tahun 2014 Andi Wahyu Multazam (Teknik Elektro 2010) dan Dian Ahmad (Fisika 2010), menjadi perwakilan Indonesia DESY Summer Student 2014. "Program ini sudah berjalan cukup lama, namun masih sedikit publikasinya di ITB. Saya pribadi daftarnya secara mandiri tidak melalui ITB, namun tetap dibantu dengan rekomendasi Kepala Prodi Teknik Elektro ITB, dan juga mewakili kampus ITB sebagai salah satu peserta summer student 2015," ungkap Afif.

Proses Pendaftaran

Karena informasi dari teman untuk membuka halaman http://summerstudents.desy.de/, Afif pun pun tertarik untuk mengikuti program ini dengan serius. Afif menyebutkan, "Syarat-syaratnya tidak sulit, lebih sulit ketika daftar ITB. Cukup menyiapkan reference letter, CV, sertifikat Bahasa inggris, pengalaman riset dan esai. Untuk sekelas mahasiswa ITB seharusnya hal yang cukup umum. Berkas harus dikirim langsung ke Jerman dengan pos. Dan beberapa bulan setelahnya baru diumumkan nama-nama peserta yang bisa ikut program." Kesempatan bergabung bersama lembaga riset di negara maju seperti Jerman tentu tidak ingin dilewatkan oleh Afif. Selain itu, hal yang memantapkannya untuk turut serta adalah adanya gaji yang diberikan tiap bulannya. Selama di sana, DESY juga memfasilitasi kuliah yang dibawakan oleh para peneliti dan dosen terkenal di kalangan Eropa juga dunia.

Pengalaman Bekerja di DESY

"Disini saya ditempatkan di  ATLAS groups DESY dan tergabung dalam satu tim kecil Telescope Beam bersama dengan satu orang mahasiswa Jerman, Richard Leute (Physics Freiburg University Germany) dan mahasiswa Amerika Beryl Rose Bell (Computer Science Hampshire College USA)," tutur Afif menceritakan pengalamannya bekerja dengan orang asing selama di DESY.

"Di DESY hampir 50% pekerja berasal dari luar Jerman atau international countries, sehingga Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Orang-orangnya sangat ramah dan bersahabat. Mereka benar-benar menyambut kita sebagai summer students yang hanya bekerja di sini 2 bulan sebagai keluarga baru. Tidak heran setiap jumat ada ice cream party, kemudian ada juga BBQ welcoming party untuk ATLAS groups dan dapur di kantor yang bias diakses oleh semua pekerja sekaligus tempat mengobrol di tengah penatnya riset dan kerja," tambahnya.

Selama di DESY, Afif bekerja dengan Richard, seseorang bertanggung jawab dalam instalasi dan analisis PMT (Photon Multiplier) dalam Telescope beam dan Beryl, pekerja yang mendapatkan proyek untuk efisiensi FSM (Finite State Machine) dari perangkat lunak EUDAQ atau software untuk deteksi partikel. Oleh karenanya, di situ Afif benar-benar merasakan kolaborasi antar jurusan. Mulai dari dasar fisika partikel yang diimplementasikan dalam perangkat keras teknik elektro dan dioperasikan oleh algoritma teknik informatika.

Di akhir pekan, Afif bebas dari pekerjaan dan dapat melancong ke berbagai tempat. Tak jarang ia habiskan waktu untuk menikmati indahnya kota pelabuhan Hamburg, kota tempat ia menetap hingga September nanti.

Afif pun berharap bahwa ke depannya lebih banyak mahasiswa ITB yang mengikuti DESY. "Program ini benar-benar membuka wawasan dan menambah ilmu pengetahuan. Pengalaman baru tentunya sudah menjadi hasil utama. Oleh karena itu saya berharap program ini bias diikuti lebih banyak lagi oleh mahasiswa ITB setiap tahunnya, sehingga nama Indonesia khususnya ITB bias ikut harum dan tersebar luas di Eropa," pesannya.

 

Dokumentasi oleh M. Afif Izzatullah