INKOMPASS 2024 merupakan kompetisi yang menantang mahasiswa menciptakan ide bisnis disruptif yang memberdayakan masyarakat melalui Sampoerna Retail Community (SRC). Mengusung tema besar pemberdayaan manusia dan penciptaan nilai ekonomi, setiap tim dituntut berinovasi menciptakan solusi efektif sekaligus berorientasi pada dampak sosial yang nyata.

Kireina Az-Zahra Alodya, yang akrab disapa Kaz, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju kemenangan tidaklah mudah. Di tengah padatnya jadwal perkuliahan, dia harus mampu membagi waktu dengan cermat untuk menemukan serta menganalisis akar permasalahan yang dihadapi oleh SRC. Selain itu, kemampuan bekerja dalam tim lintas universitas dan budaya menjadi tantangan tersendiri.

Namun, dengan semangat dan dedikasi tinggi, Kaz bersama timnya berhasil membuktikan bahwa kolaborasi yang solid mampu menghasilkan solusi inovatif yang memberikan dampak nyata.

“Ini adalah lombaku yang pertama dan tantangan terbesarnya ada pada proses pemahaman masalah yang pada akhirnya dituangkan menjadi solusi berbasis IT. Kesibukan kuliah juga menjadi suatu tantangan tersendiri, antara membagi waktu untuk tugas perkuliahan dengan mempersiapkan lomba,” tuturnya.

Kompetisi ini diawali dengan seleksi proposal dan video berdurasi satu menit, kemudian hanya 50 peserta terbaik dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos ke tahap bootcamp. Tahap berikutnya adalah Innovation Bootcamp yang berlangsung selama tiga hari, pada 19–21 November 2024, di Jakarta. Dalam bootcamp tersebut, peserta dibagi secara acak dalam kelompok kecil untuk merancang solusi inovatif yang kemudian dipresentasikan di hadapan panel juri senior dari PT. HM Sampoerna Tbk.

Bersama tim dengan latar belakang jurusan anggota yang beragam, mereka mengusulkan solusi inovatif berupa sistem integrasi untuk gerobak kelontong SRC. Solusi ini mencakup fitur live tracking lokasi dan manajemen stok produk, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memberikan kemudahan bagi para pengguna.

“Bayangkan kalian tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk berbelanja barang pokok karena gerobak kami akan berkeliling menghampiri. Ide yang kami bawakan sangat fresh dan menarik. Bahkan, para coach, assessor, serta panelis menyambut ide kami dengan baik dan semangat,” kata Kireina.

Dengan ide yang mereka bawakan, tim berhasil meraih juara ketiga, menunjukkan kualitas inovasi dan kemampuan berpikir strategis yang luar biasa. Tidak hanya menawarkan konsep yang kreatif, tim juga mampu mempresentasikan ide mereka secara meyakinkan dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang permasalahan yang dihadapi serta solusi yang dibawakan.

Dia berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mencoba berbagai kompetisi karena manfaat yang diperoleh jauh melampaui hasil akhir berupa menang atau kalah. Menurutnya, proses berkompetisi memberikan kesempatan untuk mengasah kreativitas, melatih kemampuan berpikir kritis, serta belajar bekerja sama dalam tim lintas disiplin.

“I regret not having the courage to start this journey sooner. Ternyata ikut lomba seperti ini juga seru, gak hanya mendapatkan ilmu atau bersaing untuk menjadi juara, tapi mendapatkan teman juga. So yaa daftar dulu aja siapa tahu tembus kayak aku! Either we win or we learn, kan! See you on top,” kata Kireina.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)