Mahasiswa ITB Ciptakan Tisu Ramah Lingkungan dari Limbah Organik, Sabet Juara II LKTI Nasional
Oleh Dina Avanza Mardiana - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022
Editor Anggun Nindita
Tim Sukses Mantap berhasil meraih juara II dan best presentation LKTIN Kimia Unesa (Dok. Devina Tanuwijaya)
SURABAYA, itb.ac.id - Tim Sukses Mantap Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara II dan best presentation pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Kimia Universitas Negeri Surabaya 2022 yang dilaksanakan Minggu (03/11/2024). Tim ini terdiri dari Saskia Aurelia (Biologi 2022), Devina Tanuwijaya (Biologi 2022), dan Flavia Adela Frizka Widjaya (Biologi 2022).
Lomba tersebut memiliki tema peran gen Z dalam pemanfaatan teknologi berkelanjutan untuk mencapai Indonesia emas di era society 5.0 dan subtema yang mereka pilih adalah lingkungan. Tim Sukses Mantap melakukan penelitian mengenai potensi limbah tongkol jagung dan cangkang telur sebagai bahan alternatif pembuatan tisu serbet. Ide ini didapat karena ketertarikan mereka terhadap limbah organik. Saskia sendiri pernah magang di tempat yang mengurus sampah organik, sedangkan Devina dan Flavia pernah mengikuti lomba essay di bidang yang sama.
Mereka menyebutkan, limbah organik sangat besar potensinya, namun belum terlalu banyak dieksplorasi dan dikembangkan menjadi produk fungsional yang ramah lingkungan. Produksi tisu sendiri sebagian besar masih berasal dari penebangan pohon untuk mendapatkan serat kayu yang kemudian diolah menjadi tisu yang sering kita gunakan sekarang. Namun, hal ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan, terutama melalui adanya deforestasi hutan.
Mereka melakukan penelitian selama kurang lebih 1 bulan. Namun, sebelumnya ada tahap seleksi abstrak dan pengumpulan fullpaper, sehingga persiapan lomba ini telah dilaksanakan sejak sekitar Juli-Agustus. Berawal dari keinginan mengisi waktu luang pada masa liburan kenaikan semester dengan kegiatan yang produktif, akhirnya mereka pun mencoba mengikuti lomba ini. Tak disangka, tim ini bisa lolos sampai ke final dan berkesempatan mempresentasikan hasil penelitiannya di depan para dewan juri.
Saskia menyebutkan bahwa ini adalah pengalaman pertama kalinya dia mengikuti lomba, sedangkan untuk Devina dan Flavia ini adalah pengalaman kedua mereka.
Tisu berbahan limbah tongkol jagung dan cangkang telur karya Tim Sukses Mantap (Dok. Devina Tanuwijaya)
Tim yang dibimbing oleh dosen KK Sains dan Bioteknologi Tumbuhan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Dr. Trimurti Hesti Wardini, M.Sc., Ph.D., menyebutkan bahwa perbedaan tisu yang mereka hasilkan dengan tisu yang sudah umum dikomersilkan terutama terletak pada warnanya yang kekuningan dan teksturnya yang masih agak kasar. “Tisu yang kami hasilkan belum sempurna dan hasilnya belum satu lembar full, sehingga perlu uji lanjutan untuk bisa dikomersialisasikan," ucap Saskia.
Penelitian mereka terdiri dari tahap yang cukup panjang, dan diawali oleh tahap uji pendahuluan. Pada tahap ini mereka banyak bereksplorasi untuk mendapatkan komposisi dan variasi konsentrasi bahan kimia yang paling optimal. Uji pendahuluan memakan waktu dan sumber daya yang cukup banyak karena mereka harus trial error terus menerus. Setelah ditemukan komposisi dan konsentrasi yang tepat, mereka bisa melanjutkan penelitian ke tahap pembuatan tisu.
Devina menyampaikan bahwa kendala utama yang dihadapi tim adalah keterbatasan waktu akibat tenggat waktu yang sangat dekat. Tim harus melakukan manajemen waktu yang efektif di tengah-tengah padatnya kegiatan akademik dan non-akademik. Akibatnya, dalam sebulan terakhir, Tim Sukses Mantap kerap bekerja hingga larut malam untuk memenuhi target penyelesaian penelitian.
Namun di tengah kesibukan ini, mereka sangat bersyukur hasil perjuangannya bisa lolos sampai final, bahkan mendapatkan juara II dan best presentation.
“Pengalaman yang didapatkan selama menempuh studi di prodi Biologi, khususnya dengan adanya penelitian kecil, praktikum, dan tugas-tugas akademik lainnya membantu tim ini untuk bisa survive dan terbiasa dalam workflow yang cukup padat, sehingga pelaksanaan penelitian lomba bisa tetap berjalan," ujar Flavia.
Ketiga mahasiswa ini berharap dapat terus meraih prestasi membanggakan di kompetisi-kompetisi mendatang dan membawa nama baik prodi biologi semakin harum. Mereka juga berharap dukungan institusi dapat ditingkatkan agar semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk berprestasi di bidang akademik.
Reporter: Dina Avanza Mardiana (Mikrobiologi, 2022)