Mahasiswa ITB ikuti Konferensi Internasional One Young World di Zurich, Swiss
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
BANDUNG, itb.ac.id - Vincentius Dito Krista Holanda (Teknik Kimia 2008) menjadi salah satu delegasi Indonesia yang dikirimkan Kementerian Pendidikan Nasional ke ajang konferensi generasi muda sedunia One Young World pada awal September (1-4/9/11) di Zurich, Swiss. Bersama dengan Dito turut diberangkatkan pula Astrio Feligent (Universitas Bina Nusantara), dan Sheila Koesin (Universitas Teknokrat Lampung) sebagai sesama juara debat nasional bersama empat orang ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM): Muhammad Reza Pahlevi (IPB), Lutfhi Hamzah Husin (UGM), Dalu Nuzlul Kirom (ITS), dan Ali Machfud (UPI), serta musikus berbakat, Sherina Munaf.
One Young World merupakan sebuah forum global untuk pemuda-pemuda dengan kemampuan leadership tinggi. Konferensi ini menunjukkan realitas kemanusiaan dan eksistensi bersama seluruh manusia dalam satu dunia dan mengusung tujuan untuk menghubungkan serta memastikan keprihatinan para generasi muda akan masalah-masalah di dunia, pendapat, dan solusi yang mereka tawarkan didengar oleh dunia.
Konferensi One Young World pertama dilaksanakan di London pada 8 - 10 Februari 2010 dan berhasil menarik 823 pemimpin-pemimpin muda dari 112 negara. Konferensi ini memfokuskan diri pada enam kunci resolusi yang dikembangkan sebagai tanggapan dari isu-isu paling mendesak di dunia saatini, seperti yang diidentifikasi oleh One Young World Global Consultation Process, sebuah jajak pendapat dengan lebih dari 15000 responden dengan rentang usia 18 - 27 tahun dari setiap benua di planet Bumi. Resolusi -resolusi ini merupakan fokus dari sidang pleno konferensi di mana konselor-konselor seperti Kofi Annan, Bob Geldof, Muhammad Yunus, dan Desmond Tutu memfasilitasi debat dan dialog antara delegasi yang menjadi pembicara dan audiens mereka.
Dito terpilih karena telah berhasil menyabet posisi kedua dalam National University English Debate Championship (NUEDC) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam kompetisi ini, Dito juga berhasil menyabet gelar Best Speaker.
Dalam konferensi tersebut Dito membawakan proyek yang berjudul "Gerakan Kebersihan untuk Keluarga Sehat Indonesia". Dito membawakan proyek berupa sosialisasi ke desa-desa mengenai pencegahan diare dan penyembuhannya di One Young World 2011 sebagai Duta Entrostop.
Sumber: KM ITB dan DIKTI KEMDIKNAS.
Konferensi One Young World pertama dilaksanakan di London pada 8 - 10 Februari 2010 dan berhasil menarik 823 pemimpin-pemimpin muda dari 112 negara. Konferensi ini memfokuskan diri pada enam kunci resolusi yang dikembangkan sebagai tanggapan dari isu-isu paling mendesak di dunia saatini, seperti yang diidentifikasi oleh One Young World Global Consultation Process, sebuah jajak pendapat dengan lebih dari 15000 responden dengan rentang usia 18 - 27 tahun dari setiap benua di planet Bumi. Resolusi -resolusi ini merupakan fokus dari sidang pleno konferensi di mana konselor-konselor seperti Kofi Annan, Bob Geldof, Muhammad Yunus, dan Desmond Tutu memfasilitasi debat dan dialog antara delegasi yang menjadi pembicara dan audiens mereka.
Dito terpilih karena telah berhasil menyabet posisi kedua dalam National University English Debate Championship (NUEDC) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam kompetisi ini, Dito juga berhasil menyabet gelar Best Speaker.
Dalam konferensi tersebut Dito membawakan proyek yang berjudul "Gerakan Kebersihan untuk Keluarga Sehat Indonesia". Dito membawakan proyek berupa sosialisasi ke desa-desa mengenai pencegahan diare dan penyembuhannya di One Young World 2011 sebagai Duta Entrostop.
Sumber: KM ITB dan DIKTI KEMDIKNAS.