Mahasiswa ITB Menjadi Delegasi Revolusi Industri 4.0 Indonesia di Hannover, Jerman

Oleh Vera Citra Utami

Editor Vera Citra Utami

BANDUNG, itb.ac.id - Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dari program studi Biologi, Rizky Budi Saputro menjadi salah satu dari 3 orang mahasiswa Indonesia yang terpilih menjadi delegasi revolusi industri pada pameran Hannover Messe di Jerman (23-28 April 2018). Hannover Messe dikunjungi oleh lebih dari 225.000 pengunjung, serta 6.500 perusahaan yang berasal dari 70 negara dunia. Pameran tersebut merupakan pameran teknologi terbesar yang memamerkan teknologi mutakhir dunia khususnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0 nantinya.


Pada program yang diinisiasi oleh Kantor Staf Presiden ini awalnya ada lebih dari 10 mahasiswa ITB yang mendaftar.  Kemudian terpilih 3 orang mahasiswa dari kampus terbaik di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk dikirim ke acara pameran industri tingkat dunia seperti Hannover Messe. Tujuan pengiriman ini untuk memberikan wawasan kepada anggota delegasi tentang perkembangan industri dalam era revolusi industri 4.0 yang saat ini juga tengah kencang dikampanyekan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai harapan baru bagi kemajuan bangsa di tengah pesatnya pertumbuhan industri.


Menurut Rizky, mereka ditugaskan sebagai delegasi untuk mengetahui seluk-beluk yang terjadi di Jerman, bukan hanya teknologi dalam mengembangkan industri tetapi juga pola pikir serta budaya yang mereka ciptakan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan sepulangnya dari Jerman, dirinya dapat menularkan semangat Revolusi Industri 4.0 kepada rekan-rekan mahasiswa melalui seminar maupun artikel.



“Pameran Hannover Messe memiliki lahan mencapai 16 ha luasnya hingga harus menaiki bus untuk dapat berkeliling ke tiap bagian dari pameran. Pameran dibagi menjadi beberapa bagian berupa energy, digital factory, industrial supply, integrated automation, research & technology, dan CeMAT exhibition,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa sebagai mahasiswa Biologi, bagian pameran research & technology adalah bagian yang paling menarik. Sebagai contoh pada booth BIOPRO, Rizky mendapatkan informasi bahwa pada suatu negara bagian Jerman yaitu Baden-Württemberg, memiliki perusahaan besar bernama Biopro yang membawahi beberapa perusahaan kecil dengan tema bioteknologi khususnya di bidang kesehatan dan bioekonomi. Mereka saling berkolaborasi dan mempromosikan produk hasil dari bioteknologi yang diciptakan sehingga menjadi negara bagian yang kuat pada urusan bioteknologi. 

Menurutnya, hal tersebut dapat ditiru untuk diaplikasikan pada beberapa provinsi di Indonesia, contohnya saja seperti Jawa Timur yang terkenal dengan produksi Kapal laut, maka otonomi daerah dapat memaksimalkan hal itu dengan menginisiasi pemuda di Jawa Timur untuk membuat beraneka macam perusahaandengan produk seperti halnya mesin kapal, badan kapal, hingga sistem radar yang tersebar di beberapa wilayah namun tetap dalam suatu provinsi yang sama. Intinya adalah setiap provinsi berfokus pada potensi terbesar yang dimiliki dan nantinya akan saling membantu untuk memasarkan atau berinovasi pada produk yang diciptakan.



“Tidak hanya perusahaan, mahasiswa pun harus turut berperan dalam meningkatkan inovasi. Seperti pada booth Biokon yang menjelaskan pentingnya peran mahasiswa aktif dari universitas untuk turut membantu dalam divisi research and development perusahaan-perusahaan. Sehingga ide-ide liar nan fresh akan tercipta dan dapat meningkatkan mutu produk perusahaan tersebut,” pungkasnya.

Pengirim Berita : Ghazwan Sihamudin Muhammad (Teknik Informatika 2013)
Editor : Fivien Nur Savitri, ST., MT.