Mahasiswa ITB Raih Juara 2 Lomba Architecture Student Contest 2023 dari Saint-Gobain Indonesia

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id – Tim 12726 dari Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur ITB berhasil meraih Juara 2 dalam Kompetisi Architecture Student Contest 2023. Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Saint-Gobain Indonesia ini, Tim 12726 menghasilkan karya berjudul ‘NOBAR’ yang merupakan singkatan dari Natural Oase no Barrier Architecture.

Mahasiswa yang tergabung dalam tim tersebut yaitu Adriana, Labitta Qonitah, dan Tania Alviani. Mereka berada di bawah bimbingan Dr. Eng. Mochamad Donny Koerniawan, S.T, M.T., dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Bangunan SAPPK ITB.

Nama Nobar sendiri diambil dari istilah “Nonton bareng”. Istilah ini sesuai dengan fungsi utama kawasan yang dirancang untuk mengakomodasi komunitas film yaitu Lisboa Film Comission. Adapun tujuan perancangan kawasan ini yaitu menciptakan arsitektur yang menjadi pusat komunitas film yang terbuka juga untuk masyarakat secara luas.

Proses pengerjaan karya dilakukan selama 2 bulan. Pada tahap awal, Tim 12726 melakukan riset mengenai konteks lokasi perancangan yaitu Lisbon, Portugal, termasuk mempelajari sejarah, peraturan dan konteks sekitar tapak. Hasil riset tersebut kemudian didiskusikan lebih lanjut bersama dosen pembimbing untuk membahas isu dan respons yang akan dilakukan dalam desain. “Kami selalu asistensi progress rancangan kami tiap minggu sehingga beliau terlibat dalam tiap step yang kami lakukan,” ujar Adriana.

Terdapat dua proses dalam tahapan pengerjaan, yaitu proses mendesain dan proses produksi. Tim 12726 membagi area perancangan menjadi tiga, yaitu bangunan A (heritage building) yang dikerjakan oleh Tania; bangunan B (residential building) yang dikerjakan oleh Adriana; dan external C (ruang luar) yang dikerjakan oleh Labitta. Meskipun menerapkan spesialisasi peran, tentunya tim juga berdiskusi bersama mengenai konsep dan implementasinya.

Tim 12726 dari Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur ITB

Selanjutnya pada proses produksi, Adriana mengerjakan detail konstruksi dan produk yang digunakan, technical parameters, perhitungan, dan membantu pengerjaan intro video. Labitta mengerjakan render dan video keseluruhan. Sementara Tania memproduksi seluruh gambar yang dibutuhkan sesuai dengan color palette dan konsep yang telah dipilih.

Mengikuti kompetisi ini merupakan bentuk tantangan bagi diri mereka sendiri. Adriana menceritakan bahwa meskipun pengerjaan dilakukan selama kurang lebih dua bulan, tetapi baru intensif pada dua minggu terakhir karena terdapat kendala teknis saat waktu pengumpulan. “Kami sempat salah jadwal pengumpulan submission yang ternyata jadwal aslinya lebih cepat 3 minggu, sehingga proses pengerjaannya agak dikebut dalam 2 minggu,” ujarnya.

Dengan berbagai cerita dan perjuangan di dalamnya, karya NOBAR berhasil membawa Tim 12726 meraih juara kedua.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)
Foto: Arsip Pribadi Tim