Mahasiswa ITB Tawarkan Inovasi Produksi Minyak Bumi dalam FPEF

Oleh Muhammad Hanif

Editor Muhammad Hanif

BANDUNG, itb.ac.id - Society of Petroleum Engineer (SPE) ITB Student Chapter kembali mengirimkan delegasinya ke forum internasional. Kali ini giliran empat mahasiswa Teknik Perminyakan angkatan 2008 yaitu Muhammad Ramadhan, Mochamad Luthfan, Singgih Suganda, dan Tita Ristanto yang mengikuti "2012 National Doctoral Forum" dalam Future Petroleum Engineers Forum (FPEF). Acara yang diselenggarakan oleh SPE China University of Petroleum-Beijing Student Chapter ini berlangsung pada Senin hingga Rabu (18-21/03/12).

Forum yang diisi oleh 45 presenter dari 15 perguruan tinggi di seluruh dunia ini dilaksanakan sebagai ajang untuk bertukar pikiran terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang minyak dan gas bumi. Selain itu, forum ini juga diselenggarakan sebagai sarana diskusi dan silaturahmi para akademisi di bidang minyak dan gas bumi.

Dalam forum prestisius tersebut Muhammad Ramadhan mempresentasikan makalahnya yang berjudul "The Effect of Polyurethane Injection In Porosity, Permeability, and Compressive Strength For Sand Control Method: Resin Coated Application". Dalam makalah tersebut Ramadhan memaparkan penelitiannya mengenai injeksi poliuretan dalam proses produksi minyak bumi. Dari penelitiannya, Ramadhan mendapatkan kesimpulan bahwa zat poliuretan yang diinjeksikan dapat merekatkan butir-butir pasir sehingga tidak ikut terproduksi.

Singgih Suganda mengembangkan penelitian terdahulunya mengenai analisa pengaruh penurunan tekanan akibat gesekan pada sumur pengeboran horizontal terhadap persamaan IPR (Inflow Performance Relationship). Mengingat kondisi reservoir, seperti laju alir dan properti dapat berubah, Singgih mempelajari hubungan antara perubahan tersebut terhadap persamaan IPR di masa mendatang. Paper berjudul "New Correlation to Predict Future Single Phase IPR for Horizontal Well by Considering Frictional Pressure Drop" dipersentasikannya dihadapan para peserta dan panelis.

Inovasi Teknik Produksi Migas

Air yang ikut terangkat dan membentuk kerucut air (coning) pada produksi minyak bumi  merupakan suatu kendala tersendiri bagi efisiensi produksi minyak. Salah satu cara untuk menguranginya adalah menggunakan sistem Managed Water Loop (MWL) seperti yang diteliti oleh Tita Ristanto. Sistem MWL merupakan inovasi dari metode Downhole Water Loop (DWL) yang sedang diteliti para ahli di Amerika.

Secara singkat, MWL mengatur debit aliran air yang "diputar" dalam reservoir. Dalam makalahnya yang berjudul "A Semi-Analytical Breakthrough Time Equation for Managed Water Loop Method in Downhole Water Loop Smart Well", Aris menjelaskan bahwa aliran air harus diatur menyesuaikan kondisi coning.

Dari hasil simulasi, sistem tersebut terbukti mampu mengurangi coning pada produksi minyak bumi. Tentu inovasi ini akan menguntungkan dari segi finansial karena dapat meningkatkan net present value dari produksi minyak bumi. Hal ini yang lebih dalam diteliti oleh Mochamad Luthfan dalam makalahnya yang berjudul "Optimization of Net Present Value Using Managed Water Loop Algorithm".

Paper yang didedikasikan untuk Alm. Prof. Widjajono Partowidagdo (Guru Besar Teknik Perminyakan ITB) ini mengundang ketertarikan para peserta dan juga panelis. Hal tersebut dikarenakan penerapan metode MWL yang cukup rumit dan membutuhkan biaya lebih sebenarnya dapat menghasilkan keuntungan (net present value) yang besar yaitu mencapai 7 juta dolar dalam lima tahun, dari hasil simulasi dan perhitungan keekonomian.

Di akhir wawancara kepada Kantor Berita ITB, Singgih sebagai Ketua Delegasi Teknik Perminyakan ITB dalam FPEF mengucapkan terimakasih atas bimbingan para dosen Teknik Perminyakan dan juga perusahaan-perusahaan yang mensponsori mereka seperti CNOOC SES Ltd, PetroChina, dan juga PT Geoservices.


scan for download