Mahasiswa ITB wakili Indonesia dalam Young Global Citizen Camp 2006 (1)
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Dua mahasiswa ITB, Wulan Sary dan Krisna Murti adalah dua dari sepuluh duta Indonesia dalam program Young Global Citizen Camp II, 14-25 Januari 2006 lalu di Davao City, Filipina. Program British Council ini mengumpulkan 50 pemuda dari lima negara yang berbeda, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan United Kingdom (UK). Program yang telah memasuki tahun kedua ini bertujuan untuk meraih masa depan dunia yang lebih baik, melalui pemahaman antar budaya dan individu yang lebih baik, melepaskan stereotipe, serta menjalin persahabatan dan kerjasama internasional. Kelimapuluh pemuda ini mewakili suku, agama, dan negaranya masing-masing; selain juga telah menyumbang bagi komunitas asalnya.
Dalam camp berdurasi 10 hari ini, kelimapuluh pemuda dari lima negara ini terlibat dalam diskusi, permainan, debat, dan workshop. Sesi diskusi, debat, dan permainan peserta mengkerucut pada kesimpulan akan pentingnya pemahaman antar budaya, butuhnya kompromi dan win-win solution, bahaya memelihara stereotipe akan bangsa tertentu, dan butuhnya sebuah persahabatan dan kerjasama antar bangsa dalam kerangka memecahkan permasalahan-permasalahan global. Di hari kedelapan, peserta membahas mengenai sembilan permasalahan global, mulai dari kemiskinan, HIV AIDS, pendidikan, hingga permasalahan lingkungan, dan globalisasi. Di penghujung camp diselenggarakan kompetisi challenge simulation di mana terdapat 5 kelompok -masing-masing terdiri dari 10 orang dari 5 negara yang berbeda- ditugasi untuk memberikan sebuah solusi yang mampu mengubah dunia. "Yang paling exciting, adalah saat berdiskusi, mencoba menyatukan antar pendapat dari orang-orang yang berasal dari berbagai negara, berbagai pola pikir, berbagai latar belakang, berbagai budaya," tutur Wulan.