Mahasiswa KKN ITB Bangun Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Kampung Cigorowek, Purwakarta

Oleh Ahmad Faujan - Mahasiswa Oseanografi, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Ditmawa ITB melakukan pengamatan untuk program pengadaan sumur bor dan reservoir yang dilakukan kelompok 5 KKN ITB di Dusun 3, Kampung Cigorowek, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/8/2024). (Dok. Kelompok 5 KKN ITB 2024)

PURWAKARTA, itb.ac.id - Tim KKN Tematik kelompok 5 Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dikenal dengan nama Aqua Heroes dan slogannya "Your Water Warriors", berhasil mengatasi krisis air bersih di Kampung Cigorowek, Dusun III, Desa Parungbanteng, Purwakarta. Program ini dilaksanakan dari 6-27 Agustus 2024 dengan tujuan utama menyediakan solusi air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Ketua kelompok Aqua Heroes, Arvino Caesario A. P. (Arsitektur, 2022), mengatakan bahwa masyarakat Kampung Cigorowek menghadapi masalah serius terkait air bersih, terutama selama musim kemarau. “Saat musim kemarau, sumber air seperti sumur galian dan sungai mengering, menyebabkan warga harus mengambil air dari sungai yang kering untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Arvino.

Proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan awal dari warga terhadap lokasi pembangunan sumur bor. “Kami menghadapi tantangan terkait lokasi pembangunan sumur bor kami karena lokasi awal yang kami tentukan ditolak oleh warga setempat. Masalah ini cukup kompleks dan memerlukan waktu serta kehati-hatian dalam pengambilan keputusan,” kata Arvino. Setelah diskusi intensif dan bernegosiasi dengan Kepala Desa, masalah tersebut akhirnya terselesaikan.

Kegiatan penggalian tanah dan penanaman selang untuk proses distribusi air bersih oleh kelompok 5 di Dusun 3, Kampung Cigorowek, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (24/8/2024). (Dok. Kelompok 5 KKN ITB 2024)

Selain itu, tim menghadapi beberapa kendala selama pelaksanaan proyek, termasuk kerusakan alat bor yang menyebabkan pengeboran tidak mencapai kedalaman optimal serta lapisan batuan yang menghambat proses pengeboran. Selain itu, minimnya pengalaman dalam pembuatan dak beton reservoir juga mengakibatkan persiapan yang kurang maksimal.

Pembangunan sumur bor dilakukan hingga kedalaman 34 meter, dan air yang diperoleh dari sumur bor ini ditampung dalam reservoir berkapasitas 2.000 liter. Dari reservoir tersebut, air didistribusikan ke rumah warga dan masjid melalui pipa dan selang. “Kami memilih untuk menggali sumur baru karena sumur yang ada sebelumnya kering selama musim kemarau. Pembangunan sumur bor baru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga,” ujar Arvino.

Masyarakat memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk tenaga, doa, maupun dukungan moral, yang mempercepat proses pembangunan. Banyak warga yang secara tiba-tiba membantu, bahkan menyediakan makanan, menunjukkan respons positif yang sangat mendukung kelancaran program.

Lokasi Kampung Cigorowek dipilih karena merupakan area dengan krisis air bersih yang parah selama musim kemarau. “Kami memilih lokasi ini karena memang merupakan salah satu yang paling membutuhkan. Saat ini, sekitar 108 jiwa di Kampung Cigorowek merasakan manfaat langsung dari proyek ini,” kata Arvino. Ke depan, ada rencana untuk menambah jangkauan distribusi air agar semua warga, dari bayi hingga lansia, dapat menikmati manfaat tersebut.

Kegiatan belajar bersama anak-anak di masjid yang dilakukan oleh kelompok 5 di Dusun 3, Kampung Cigorowek, Desa Parungbanteng, Kabupaten Purwakarta, Rabu (21/8/2024). (Dok. Kelompok 5 KKN ITB 2024)

Selain program utama, tim Aqua Heroes melaksanakan berbagai kegiatan sosial seperti sosialisasi awal, Focus Group Discussion, revitalisasi masjid serta berbagai kegiatan untuk anak-anak seperti mengajar dan lomba menyambut Hari Kemerdekaan. “Kami ingin memastikan bahwa proyek ini tidak hanya memberikan manfaat praktis tetapi juga mempererat hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan tambahan,” ujarnya.

Dukungan dari mitra sponsor, Jasa Raharja dan Coca-Cola, sangat berperan dalam keberhasilan proyek ini. “Jasa Raharja dan Coca-Cola memberikan dukungan dana dan bantuan teknis seperti pembuatan flowmeter. Mereka juga meminta pemaparan mengenai peran Jasa Raharja kepada warga,” katanya.

Melalui pengalaman ini, mahasiswa KKN mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga, termasuk cara mendeteksi air di bawah tanah, memahami lapisan air dan tanah yang ada di dalam bumi, serta proses pembuatan dak beton untuk reservoir. “Pengalaman ini memberikan kami wawasan tentang tantangan di lapangan dan cara mengatasi masalah dengan cara yang efektif. Kami berharap masyarakat terus merawat dan memanfaatkan sumber air ini dengan baik,” tutur Arvino.

Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)


scan for download