Mental Kreatif, Landasan Kapabilitas dalam Merdeka Berkarya

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Pada Selasa (26/4/2022) lalu, telah diselenggarakan kuliah tamu KU-4903 Pendidikan Karakter. Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Dasim Budimansyah, S.Pd., M.Si., Dosen Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kuliah ini mengangkat topik tentang Merdeka Berkarya dalam Konteks Pendidikan Karakter.

Mengawali pemaparannya, Prof. Dasim menjelaskan salah satu filosofi hidup seekor burung. “Seekor burung bertengger di atas dahan, burung ini tidak takut dahannya patah tetapi kepercayaannya tidak diletakkan kepada dahan namun kepada sayapnya yang kuat dan bisa terbang bebas apabila dahan itu patah,” ucapnya.

Analogi itu mengartikan bahwa dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, kepercayaan diri kita tidak hanya disandarkan kepada kekayaan alam, tetapi kapabilitas manusia yang merdeka.


Dalam mentalitas, kita sedang mengalami persoalan cukup besar. “Persoalan kita masih besar, mentalitas kaum terjajah membuat lapisan tebal masyarakat kita kurang kenal diri, kita mengaku bahwa nenek moyang kita pelaut dan kita takut dengan lautan,” jelas Prof. Budimansyah. Hal ini akan berujung kepada krisis kemandirian.

Oleh karena itu pendidikan karakter dikenalkan di perguruan tinggi dan masyarakat karena karakter itu urusan mentalitas. Ia mengatakan bahwa hal ini adalah masalah besar kita yang relevan apabila dihampiri dengan pendidikan berkualitas termasuk di dalamnya pendidikan karakter dengan pendekatan baru, bagaimana adventural learning dilaksanakan.

Solusi dari masalah bangsa yang menjadi fokus adalah pendidikan sebagai wahana masyarakat untuk belajar menjadi manusia merdeka. “Manusia yang merdeka adalah manusia mandiri dengan tiga sifat, manusia merdeka bisa berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, dan dapat mengatur diri sendiri,” ujarnya.

Untuk dapat belajar merdeka berkarya, diperlukan pendekatan yang disebut pendekatan berkarya merdeka. Hal ini dapat dicapai jika adanya mental kreatif. “Mental kreatif itu salah satu modal bagi kita untuk ingin merdeka berkarya,” tegas profesor tersebut.

Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)