Mahasiswa Manajemen ITB Sabet Dua Medali Emas di Kejuaraan Nasional XXVII Silat Perisai Diri Antarperguruan Tinggi 2023

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Kontingen ITB meraih tiga medali emas dan empat medali perunggu dalam Kejuaraan Nasional XXVII Tahun 2023 Silat Perisai Diri Antarperguruan Tinggi yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia.

Kejuaraan tersebut dilaksanakan di GOR Pajajaran Bandung, 2-6 Agustus 2023, dengan International Women University sebagai tuan rumah. Gelaran ini menjadi yang pertama setelah pandemi Covid-19. Ajang sebelumnya, Kejurnas Antarperti XXVI, dilakukan pada tahun 2017 di Surabaya.

Selain kontingen ITB, kejuaraan ini diikuti oleh 59 kontingen lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Total peserta sebanyak 294 atlet. Mereka berpartisipasi dalam 12 nomor pertandingan yang terdiri atas kategori versi IPSI dan versi Perisai Diri.

Dari total medali yang diperoleh ITB, medali emas diraih salah satunya oleh Aninditaputri Daniswara (Manajemen) untuk Kejuaraan Serang Hindar Kelas A Putri dan Solospel Kombinasi Putri.

Serang Hindar adalah metode aplikasi teknik perisai diri dalam menyerang dan menghindar dengan cara yang tepat dan efisien. Sementara itu, solospel kombinasi adalah merangkai teknik perisai diri dalam bentuk serangan dan hindaran menjadi sebuah rangkaian gerak yang indah.

Aninditaputri, yang akrab disapa Indi, mengungkapkan bahwa banyak persiapan yang dia lakukan, mulai dari fisik, mental, dan pemahaman terkait teknik perisai diri. Selama latihan, Indi dibantu beberapa pelatih yang mayoritas adalah anggota perisai diri alumni ITB. Menariknya, kedua orang tua Indi juga menjadi pelatih.

Indi bercerita hal tersulit yang dialaminya ketika mengikuti kejuaraan ini. Dia baru memustuskan untuk ikut bertanding 2 bulan sebelum pelaksanaan. Sebagai mahasiswa Manajemen ITB, masa ini bertepatan dengan berlansungnya semester 3 atau Semester Pendek (SP).

“Teman-teman fakultas lain sudah libur dan kami memulai semester 3 yang hanya berlangsung selama 2 bulan. Jadwal latihan yang padat dan juga jadwal kuliah yang padat membuat saya harus pandai dalam mengatur waktu, tenaga, dan menjaga kesehatan,” ujarnya.

Karena itu, Indi menjaga pola makan agar tetap fit. Selain melakukan latihan di jadwal yang telah ditentukan, Indi mengaplikasikan gerakan teknik dalam kesehariannnya, seperti lompatan dan langkah silat.

“Selain itu saya juga dikelilingi oleh keluarga dan teman yang selalu mendukung saya. Hal ini cukup membantu saya untuk selalu bersemangat dalam meraih prestasi,” tuturnya.

Indi mengaku pertandingan yang dijalaninya adalah ajang untuk berkompetisi secara sehat dan sebagai ajang silaturahmi dengan pesilat dari berbagai universitas dari seluruh wilayah Indonesia, seperti UNPAD, UGM, UDAYANA, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, hingga UNJ.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Editor: M. Naufal Hafizh