Nama acara ini mempunyai makna yang mendalam. "Bara" menggambarkan suhu bumi yang semakin panas dan tidak pernah menurun. Sementara itu, "senyap" melambangkan suhu bumi yang meningkat sedikit demi sedikit dan sangat terasa dampaknya di masa sekarang. Selain itu, "senyap" juga mencerminkan manusia yang walaupun mengetahui dan merasakan dampak dari kenaikan suhu bumi, tetapi apatis dan tidak beraksi untuk menanggulangi isu tersebut.

Acara ini bertujuan untuk mengedukasi massa kampus mengenai suhu bumi yang semakin panas setiap tahunnya. Selain itu, acara ini juga mengimbau dan mengajak massa kampus untuk mulai beraksi dari langkah kecil, seperti berjalan kaki atau bersepeda ke kampus, tidak menggunakan barang sekali pakai, serta lebih peduli terhadap food waste.

Pertama-tama, saat datang peserta langsung melewati "Lorong Bumi". Di lorong tersebut, terdapat mahasiswa yang melakukan orasi untuk menyuarakan kondisi bumi saat ini dan bagaimana kondisi ideal bumi seharusnya. Properti yang dipamerkan pada lorong ini memperlihatkan betapa rusaknya bumi akibat ulah manusia.

Setelahnya, peserta dapat mengunjungi tiga stan. Pertama, stan Meltdown Reality yang mengedukasi peserta tentang isu kenaikan suhu bumi yang sedang dihadapi sekarang. Kedua, stan Global Warming 101 yang menjelaskan terkait efek-efek dari kenaikan suhu bumi. Terakhir, peserta mendatangi stan Relieving untuk mengetahui langkah yang bisa dilakukan untuk menanggulangi isu tersebut.

Seluruh properti yang digunakan pada acara ini merupakan barang bekas yang didaur ulang. Hal ini merupakan komitmen dari mahasiswa Teknik Lingkungan ITB angkatan 2023 untuk bersama-sama menanggulangi isu kenaikan panas bumi.

Ketua Pelaksana Bara Senyap, Harits Dodi Hadikusuma berharap acara ini dapat menjadi pengingat bagi massa kampus bahwa suhu bumi sudah semakin memanas dan untuk menanggulanginya dibutuhkan kesadaran dan aksi nyata dari setiap manusia. Aksi tersebut bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mulai memilah sampah dan mendaur ulang sampah.

“Harapannya Bara Senyap ini dapat menjadi wadah bagi kami untuk lebih berani dalam mencoba hal-hal baru.” ujarnya.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)