Mahasiswa Teknik Pertambangan ITB Juara 2 Internasional Business Innovation Pitching Challenge Social Collider 2025
Oleh Raja Parmonang Manurung - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara kedua dalam ajang Business Innovation Pitching Challenge yang diselenggarakan Social Collider, Singapura. Kompetisi ini dirancang menyerupai hackathon, yang mendorong peserta berinovasi, berkreasi, dan menciptakan solusi orisinal dalam bidang kewirausahaan.
Business Innovation Pitching Challenge bertujuan menjadi jembatan budaya dan komunikasi antara Indonesia dan Singapura. Kompetisi ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari kedua negara bertukar ide dan membangun kolaborasi bisnis yang berdampak sosial di masa depan. Setiap peserta mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan mahasiswa dari National University of Singapore (NUS) dan berkesempatan mengembangkan ide bisnis secara lintas negara.
Dalam ajang tersebut, mahasiswa ITB Khurotul A’yunnina dari Program Studi Teknik Pertambangan berkolaborasi dengan mahasiswa NUS. Mereka membentuk tim bernama Berburu Cuan dan berhasil meraih juara kedua. Penghargaan diserahkan pada 8 Februari 2025 di Meeting Point Ayer Rajah Crescent, Singapura.
Aplikasi Trading untuk Generasi Muda
Nina, sapaan akrab Khurotul A’yunnina, mengembangkan ide bisnis berupa aplikasi trading yang ramah bagi generasi muda. Ide ini muncul dari rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda.
Aplikasi yang dikembangkan tim Berburu Cuan dirancang agar mudah digunakan oleh pemula, dengan sistem trading yang dikemas seperti permainan dan menawarkan risiko investasi yang rendah.
Dalam model bisnisnya, aplikasi ini hanya mengambil 0,01% dari setiap transaksi trading positif atau keuntungan yang diperoleh klien. “Kami juga mengandalkan sponsorship dan iklan,” katanya.
Ke depannya, aplikasi ini direncanakan bekerja sama dengan bank-bank besar di Indonesia untuk menciptakan sistem investasi yang aman dan mudah diakses oleh siapa saja.
Awalnya Bukan Ide Trading
Nina mengungkapkan bahwa ide awal mereka tidak berkaitan dengan aplikasi trading. “Awalnya, kami ingin membawakan inovasi yang berhubungan dengan minat dan bakat generasi muda. Aplikasi ini bertujuan agar generasi muda tidak tersesat ketika masuk di dunia perkuliahan alias tidak salah jurusan dan tidak kehilangan arah hidup,” ujarnya.
Namun, setelah mempertimbangkan potensi dampak yang lebih luas, tim akhirnya mengembangkan aplikasi trading sebagai solusi yang relevan dan menjanjikan untuk pasar Indonesia dan Singapura.
Pengalaman Berharga dan Pesan untuk Mahasiswa
Nina mengaku mendapatkan pengalaman berharga dengan mengikuti kompetisi ini, khususnya dalam bekerja sama langsung dengan mahasiswa NUS. “Mahasiswa NUS ini cekatan sekali. Mereka juga ramah,” tuturnya.
Meskipun prosesnya penuh tantangan, Nina merasa bangga atas pencapaian yang telah diraih bersama timnya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak ragu untuk mencoba hal baru di masa perkuliahan.
“Kita tidak akan berkembang jikalau ada selalu di zona nyaman kita sendiri,” ujar Nina.
Reporter: Raja Parmonang Manurung (Teknik Pertambangan, 2021)