Forum Bisnis ke-4 PTTKI: Meningkatkan TKT Hasil Penelitian Ramah Lingkungan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id-Program studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung dan Ikatan Alumni Teknik Kimia ITB menyelenggarakan Webinar Bisnis Forum ke-4 dengan judul “Meningkatkan TKT Hasil Penelitian Ramah Lingkungan”. Webinar ini diselenggarakan pada Sabtu (9/10/2021) dan menghadirkan dua sosok sukses yang juga merupakan alumni Teknik Kimia ITB.

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh CEO dan Co-Founder Power Chemical Services PT Powerindo Kimia Mineral, Rhesa Avila Zainal, S.T. yang juga merupakan alumni Teknik Kimia ITB angkatan 2012. Ia memaparkan materi tentang Industrial Sustainability Through B2B and B2C Chemical Products. Ia menjelaskan bahwa seiring berkembangnya kemajuan industri di Indonesia, tercipta pula biproduk berupa isu kelestarian lingkungan yang mulai menurun. Sebagai contoh, industri pertambangan menghasilkan limbah asam dan industri pangan menghasilkan limbah berupa lumpur organik industri.

“Ketika ada dualisme opini publik terkait kemajuan industri dan juga dampak lingkungan, peran kita sebagai seorang insinyur teknik kimia adalah menjadi sosok yang bisa menyuarakan bahwa kemajuan industri dan kelestarian lingkungan dapat tetap berjalan bersamaan,” ujar Rhesa.

Salah satu peran dari seorang insinyur kimia adalah menjadi agent of change memberdayakan dan mewujudkan operasi industri berkelanjutan yang dapat menyeimbangkan kemajuan industri dan kelestarian lingkungan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya.

Untuk merealisasikan peran tersebut, Power Chemical Services telah menghasilkan berbagai proyek untuk menghasilkan industri yang berkelanjutan melalui produk B2B dan B2C.

Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Dosen dan juga Peneliti dari Teknik Pangan ITB, Dr. Ir. Dianika Lestari, S.T., M.T. Ia menjelaskan tentang Pembelajaran dari Penelitian Pengembangan Teknologi Produksi Vitamin E dan Magnesium Stearat dari PFAD (Palm Fatty Acid Distillates) untuk Bahan Aditif Pangan & Nutraseutikal.

PFAD merupakan produk samping dari minyak kelapa sawit “Latar belakang dari penelitian ini adalah keinginan untuk memaksimalkan potensi nilai tambah segala bagian dari PFAD dengan teknologi yang lebih lunak dan rendah energi,” ujar Dr. Dianika. Penelitian ini didukung dengan ketersediaan sawit indonesia yang sangat melimpah.

Salah satu contoh hasil pemanfaatan dari PFAD adalah magnesium asam lemak yang dihasilkan melalui penetralan kandungan asam lemak pada PFAD menggunakan magnesium dan berfungsi untuk menjadi bahan aditif pangan dan farmasi. Magnesium asam lemak dapat diaplikasikan pada berbagai produk seperti baking powder dan kosmetik. Selain itu, kandungan Vitamin E pada PFAD juga dimanfaatkan untuk pembuatan produk kosmetik dan suplemen. Berbagai produk dan hasil penelitian ini telah memenuhi indikator pencapaian TKT 1, TKT 2, TKT 3, dan TKT 4.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)