Malam Keakraban; Harmoni Pengikat Hati UKM ITB

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Walau sudah tidak ada kegiatan perkuliahan, ratusan mahasiswa masih tampak ramai di Gedung Kuliah Umum bagian Timur (GKU Timur) ITB, Kamis (24/12/09). Selasar GKU Timur sontak menjadi semakin ramai menjelang senja hari. Mereka tampak sibuk mendekorasi beberapa sudut selasar, mengangkat beberapa peralatan, dan kemudian menyusunnya. Sebuah panggung sederhana tercipta.

"Akan ada Malam Keakraban (Maker) Unit Kesenian Minangkabau (UKM) ITB," ujar seorang mahasiswa kepada Kantor Berita. Benar saja, selepas Magrib, terdengar lengkingan Sarunai - salah satu alat musik tiup khas Minang -  yang diikuti alunan talempong pacik dan dentuman gandang. Sebuah rombongan diarak ke tempat yang telah disediakan sebelumnya. Tampak Ketua UKM Habiburrahman dalam rombongan tersebut.

Sementara itu di panggung, tujuh penari pria dan enam penari wanita telah siap dengan kostum tradisional khas Minang mereka. Ketika rombongan telah menempati tempat masing-masing, tari Galombang - Pasambahan digelar. Tari ini biasa ditampilkan untuk menyambut orang-orang penting di Minang. Penonton yang berasal dari berbagai angkatan UKM  berdiri menyimak tari ini dengan penuh khidmat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Maker, Asmul Fauzi, ketua Proses Penerimaan Anggota Baru (PPAB) UKM, Rizal Afgani, dan dibuka oleh Datuak (ketua) UKM, Habiburrahman. "Inti dari acara ini adalah keakraban. Untuk mengakrabkan semua yang ada di UKM," ungkap Asmul Fauzi saat ditemui Kantor Berita di sela acara.

Ragam Budaya Minang

Beberapa jenis acara dirangkai dengan apik pada Maker yang diadakan oleh ca - UKM (calon anggota) 2009 ini. Mulai tari Galombang - Pasambahan, pembacaan Al Quran, dan penganugerahan award kepada uda - uni (kakak) UKM. Semuanya menyerap perhatian dari penonton. Juga ada penampilan drama bertajuk "Datuak bin Cibin" yang mengocok perut penonton.

Drama Datuak bin Cibin bercerita tentang seorang kaya nan sombong yang menganggap semua yang ada di dunia ini bisa dibeli dengan harta. Tidak ada yang menyukai Datuak dan mau bergaul dengannya. Hingga akhirnya, hartanya tersebut sama sekali tidak bisa membantu hidupnya. "Harato indak akan bisa mambali cinto (Harta tidak akan bisa membeli cinta)," seperti yang diucapkan MC Nurul mengakhiri drama tersebut.

Setelah drama berakhir, penonton kembali dimanjakan dengan penampilan tari Arak-arakan. Tarian yang diciptakan oleh UKM ini bermakna kebahagiaan dan kegembiraan.

Harmoni untuk Mengikat Hati

Maker ca - UKM 2009 ini mengangkat tema 'Malangkah basamo manuju harmoni nan maikek hati.'  "Ini adalah langkah harmonisasi untuk menuju suatu kesatuan di mana hati kami saling terikat satu sama lain," papar Asmul menjelaskan.

Kepanitiaan dibentuk sejak 1 November 2009 dan latihan telah dimulai sejak tiga bulan yang lalu. Sesuai tujuan, acara ini bisa dikatakan berhasil mengakrabkan UKM.

"Acara kali ini lumayan bagus. Saya jadi bisa mengenal lebih banyak calon anggota UKM 2009," kata anggota UKM 2008 Cyntia Paramitha. [Nofri Andis]