Manfaatkan Sampah Menjadi Arang, Mahasiswa Tingkat Pertama Lakukan Kuliah Praktek

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Sampah merupakan masalah utama bagi lingkungan. Sudah banyak cara dilakukan untuk penanganan masalah sampah, salah satunya dengan mendaur ulang sampah menjadi bahan kerajinan. Kali ini, mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013 melakukan kuliah praktek Pengantar dan Rekayasa Desain (PRD) dengan materi "Pemanfaatan Sampah untuk Pembuatan Arang". Bertempat di kawasan pengolahan sampah ITB pada Selasa (8/4/2014), kegiatan tersebut dilaksanakan.

Kuliah praktek PRD tersebut dibimbing oleh Dr. Mubiar Purwasasmita, Hary Devianto, Ph.D., Dr. Yosi Agustina serta beberapa asisten dari mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FTI. Dalam pembuatan sampah ini, mahasiswa TPB FTI dituntut untuk mengasah kreativitas dan berinovasi untuk menemukan bahan baku pembuatan arang yang ramah lingkungan. Menurut Hary Devianto, Ph.D selaku dosen pembimbing terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan arang, diantaranya pembakaran, penghasilan asap cair, dan penghantaran panas. Mahasiswa TPB harus merancang agar proses pembuatan arang ini tidak menimbulkan banyak asap. Dengan menggunakan tungku yang telah didesain sebelumnya, mahasiswa TPB menggunakan berbagai macam bahan baku dari sampah yang terdapat di area praktek tersebut. Bahan baku yang dicoba seperti bonggol jagung, serbuk kayu, kulit rambutan, kulit nangka, dan lain-lain.
Bahan-bahan yang mereka gunakan diteliti agar ditemukan bahan baku yang paling efisien dan sedikit mengeluarkan asap. Jika proses dilakukan dengan benar, pembuatan arang dari sampah ini akan dapat menghemat waktu yang diperlukan. Sebelumnya, pembuatan arang dengan bahan kayu membutuhkan waktu 1-2 hari, sedangkan dengan penelitian ini hanya memerlukan waktu 3-5 jam. Keunggulan lain pembuatan arang dari sampah adalah berkurangnya polusi udara yang ditimbulkan saat pembakaran.
"Berkurangnya asap hasil pembakaran akan mengurangi polusi udara yang berbahaya bagi mahluk hidup dan lingkungan serta meningkatkan efisiensi waktu produksi dalam membuat arang," tutur Ir. Dwiwahju Sasongko, M.Sc., Ph.D., dosen Teknik Kimia yang ikut hadir dalam kuliah praktek ini. Selain dapat berguna bagi lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sebuah pengalaman baru bagi mahasiwa TPB dalam mengolah sampah menjadi arang.

Sumber: fti.itb.ac.id