Mantan Menteri Keuangan RI Ajak Mahasiswa ITB Ikut Serta dalam Membangun Ekonomi Digital

Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022

Editor Anggun Nindita

Prof. Bambang Brodjonegoro pada sesi 3 INFEST 2024 di Aula Barat ITB, Sabtu (5/10/2024). (Dok. Panitia INFEST 2024)

BANDUNG, itb.ac.id - Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal Institut Teknologi Bandung (KSEP ITB) menggelar Investment Festival (INFEST) 2024 bertema “Investing for Tomorrow: Embarking an Era of Limitless Potential” di Aula Barat ITB, Sabtu (5/10/2024). Acara ini menghadirkan Menteri Keuangan Republik Indonesia Tahun 2014-2016, Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D., sebagai narasumber yang membawakan topik “Breaking Barriers: Youth Shaping Indonesia’s Financial Future”.

Beliau menyampaikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, terdapat 2 tren global yang harus diikuti dan diadopsi oleh mahasiswa, yakni isu sustainability atau keberlanjutan serta transformasi digital. Sebagai generasi muda yang diharapkan akan menjadi pemegang kebijakan di masa mendatang, mahasiswa harus mulai beradaptasi dan berperan dalam kedua tren tersebut.

Sustainability bukan hanya wacana di antara para pemimpin negara, isu ini sudah menjadi bagian dari kehidupan di masa kini. Maka dari itu, cara mahasiswa bersikap sudah seharusnya mencerminkan isu tersebut agar berdampak baik bagi sekitar.

Transformasi digital mencakup teknologi yang akan mewarnai dan melengkapi kehidupan ke depan. Berbagai teknologi mempengaruhi manusia menjadi lebih kompetitif dan produktif. “Mahasiswa harus dapat memanfaatkan teknologi dengan tepat supaya dapat relevan untuk kemajuan daerah, negara, dan survival umat manusia,” tuturnya.

Indonesia merupakan negara besar yang menyebabkan ketimpangan yang terjadi pun cukup besar. Beliau memberikan contoh bahwa taraf kehidupan Jakarta sudah setara dengan negara Eropa bagian timur, sedangkan di sisi lain, taraf kehidupan Nusa Tenggara masih setara dengan Afrika. Teknologi digital yang ada saat ini seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kesenjangan tersebut.

Selain itu, teknologi digital juga diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah ekonomi yang ada. Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar di sektor e-commerce, travel, dan food delivery. Mahasiswa ITB yang memiliki dasar science kuat diharapkan berkeinginan untuk membuat start up. Menurutnya, semakin banyak mahasiswa yang menjadi pengusaha, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju semakin besar.

“Harus ada optimisme dari penggunaan internet dan teknologi yang produktif dapat memperkuat ekonomi. Semoga teknologi digital dapat membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah," ujarnya.


Beliau juga menjelaskan bahwa pemenang dari dunia digital akan menyapu yang kalah. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem digital sangat kejam, karena itu diperlukan berbagai rancangan produk yang sekiranya dapat diterima masyarakat. Dalam membangun start up, kesabaran untuk menunggu momentum sangat dibutuhkan karena dinamikanya terjadi sangat cepat.

Salah satu cara untuk menjangkau pasar adalah dengan membangun start up yang spesifik pada satu bidang dan menguasai suatu ekosistem, seperti fokus pada bidang pertanian atau perikanan. Melalui langkah ini, bisnis bukan hanya mencari keuntungan, namun sekaligus memberikan dampak bagi kehidupan sosial yang lebih baik dan kelestarian lingkungan.

Prof. Bambang berharap mahasiswa ITB yang akan lulus dalam waktu dekat memiliki minat untuk menjadi seorang pengusaha, tidak semuanya mencari pekerjaan dan menjadi seorang karyawan. “Kuncinya adalah jangan segan untuk dibimbing dan harus siap bermitra dengan institusi keuangan tradisional," pungkasnya.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)

#sustainability #seminar #ekonomi #transformasidigital