Mantan Menteri Pertambangan RI sekaligus Guru Besar ITB Prof. Kuntoro Mangkusubroto Berpulang
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) berkabung atas berpulangnya Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Eng., Guru Besar Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB. Beliau wafat pada Minggu (17/12/023) pada usia 76 tahun.
Prof. Kuntoro merupakan salah satu pendiri Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB atas penugasan Rektor, Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D., pada 31 Desember 2003.
Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan Kabinet Pembangunan VII di tahun 1998 serta Menteri Pertambangan Kabinet Reformasi Pembangunan di tahun 1998-1999.
Pria yang mempunyai nama asli Kuntoro Iman Subagyo Mangkusubroto ini mulai menempuh pendidikannya di ITB pada tahun 1965. Dia mengambil program studi Teknik Industri pada jenjang S1. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan S2 di Stanford University, Amerika Serikat, pada bidang Industrial Engineering dan Civil Engineering. Pada tahun 1982, Prof. Kuntoro melanjutkan jenjang pendidikan S3 di ITB dengan fokus di bidang Teknik Bidang Ilmu Keputusan.
Setelah itu beliau kembali ke ITB dan mengajar sebagai dosen jurusan Teknik Industri pada tahun 1972. Perjalanan karirnya pun terbilang sangat cemerlang. Dia tercatat menjadi Staf Ahli Menteri Muda UP3DN (1983-1988), lalu menjadi Pembatu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI (1984).
Beliau pun terus mendalami karirnya di bidang pertambangan dengan menjadi Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989), dilanjutkan dengan ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994), kemudian menjadi Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi (1993-1997), serta menjadi Deputi Bidang Perencanaan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (1997-1998).
Sampai akhirnya di era kepemimpinan Presiden Soeharto di tahun 1997, beliau ditunjuk sebagai Menteri Pertambangan Republik Indonesia.
Tak berhenti sampai di situ, Prof. Kuntoro pun sempat menjadi Direktur Utama PLN pada tahun 2000. Dia pun menjadi salah satu sosok yang berjasa dalam menangani musibah Tsunami Aceh 2004 dengan menjadi Kepala Badan Pelaksana-Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi/Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (2005), serta menjadi Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Berbagai penghargaan pun sempat diraih oleh Prof. Kuntoro, mulai dari Association of South East Asian Nation (ASEAN) Engineering Excellence Award (1996), Hononary Lee Kuan Yew, Exchange Gellow (2006), Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama ITB, atas jasa dan pengabdian luar biasa sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia (2009), Royal Norwegian Order of Merit – Commander with Star (2012), hingga Honoris Causa dari Northeastern University (2012).
Pemerintah Jepang pun sempat menganugerahkan Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star kepada beliau atas kontribusinya terhadap hubungan kedua negara. Anugerah tersebut Prof. Kuntoro terima pada 13 Mei 2023.
Momen penting lainnya yang terjadi selama masa hidup Prof. Kuntoro, adalah ketika beliau bersama dengan beberapa orang dosen lainnya, memprakarsai berdirinya SBM ITB. Mereka adalah Prof. Ir. H. Surna Tjahja Djajadiningrat, M.Sc.; Ir. Nurhajati Ma'mun, MSc.; Prof.Dr.Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE.; Ir. Drs. Arson Aliludin, SE, DEA.; Dr.Ir. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA.; Dr.Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng.; Dr.Ir. Utomo Sarjono Putro, M.Eng.; dan Ir. Aurik Gustomo, MT. Pada 2022, Dewan Pengurus ITB menyetujui pembentukan program sarjana di bidang Bisnis dan Manajemen, hingga akhirnya saat Desember 2003, SBM ITB resmi didirikan.
Selama hidupnya beliau telah mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan bangsa. Beliau juga adalah sosok yang menginspirasi banyak orang, tidak hanya bagi civitas academica ITB. Indonesia pun telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Selamat jalan Prof. Kuntoro. Kepergiannya telah meninggalkan duka, namun memori akan kebaikan serta kehangatannya akan senantiasa terus diingat. Semoga mendapatkan tempat yang terindah di sisi yang Mahakuasa.