Obituari: Prof. Andrianto Handojo, Bapak Laser dan Serat Optik Indonesia
Oleh Ahmad Furqan Hala
Editor Ahmad Furqan Hala
Sejak tahun 1980, Prof. Andrian telah menjadi staff pengajar di program studi Fisika Teknik ITB dan sejak 1999 lalu, beliau menjabat sebagai guru besar dengan bidang keahlian optik. Pada tahun 1983-1986, beliau menjabat sebagai ketua program studi Fisika Teknik ITB. Beliau juga sempat menjabat sebagai ketua Dewan Riset Nasional untuk kepengurusan 2008/2012 dan 2012/2014. Dewan Riset Nasional sendiri merupakan mitra pemerintah dalam merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan di bidang penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mimpi besar yang dimiliki Pak Andri, begitu layaknya beliau disapa, adalah mengembangkan industri yang ada di Indonesia. Saat menjabat sebagai Ketua DRN, beliau senantiasa mengupayakan integrasi dan saling dukung antara penelitian dan industri. Beliau juga mengembangkan open method of research coordination, suatu sistem yang memungkinkan berbagai pihak terkait untuk melakukan sinergi dan koordinasi terkait topik tertentu. Hal-hal yang sederhana di tangan profesor lulusan Belanda ini menjadi suatu hal yang luar biasa berguna.
Rekan sejawat Andri, sekaligus mantan rektor ITB dan Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam kabinet Indonesia Bersatu (2004/2009), Kusmayanto Kadiman mengatakan bahwa Andri merupakan salah satu figur yang sangat layak untuk ditiru. Beliau merupakan dosen yang taat terhadap waktu, memiliki sistem pengajaran yang sistematis dan efektif, serta sangat fair dalam memberi nilai. Beliau juga merupakan sosok peneliti yang ideal. Berbagai hal rumit yang telah beliau pelajari dapat disajikan dengan gamblang, sederhana dan mudah dimengerti. Metode penyajiannya pun acapkali menggunakan cara-cara yang sangat kreatif dan praktis.
Beberapa tulisan Andri yang dimuat di jurnal ilmiah internasional antara lain, "Imaging through Scattering Media with the Double Aperture Setup" pada jurnal Optics and Laser Technology pada 2001 serta "Testing Aspheric Surfaces: Simple Method Using A Circular Stop" pada jurnal Applied Optics pada 1998. Selain itu, Andri juga aktif mengisi blog sains yang beliau miliki dengan tulisan-tulisannya yang sederhana namun memperluas wawasan pembacanya terutama mengenai bidang keahlian optiknya.
Prof. Andrianto Handojo sekarang telah berpulang. Keluarga terdekat, sahabat, kolega, dan beribu muridnya hanya dapat mengenangnya melalui tulisan dan memori tentangnya. Jasad guru besar ini mungkin sudah tiada, namun ilmu yang beliau wariskan serta mimpi-mimpi dan harapan yang beliau sebarkan akan terus hidup dan menggema di hati orang-orang yang pernah mengenalnya. Selamat jalan, Pak Andri.
Dokumentasi: technology-indonesia.com