Mari Membaca di Perpustakaan Kaget

Oleh

Editor

BANDUNG, itb.ac.id - Ada yang menarik di Campus Center Sayap Timur, tepatnya di ruang 29 sejak Senin (25/2) lalu. Di ruangan yang biasanya terlihat sepi ini, tampak beberapa orang sedang duduk membaca buku dan sebagian lagi tengah melihat-lihat buku yang tertata rapi di hampir setengah ruangan tersebut. Ketika masuk ke ruang itu, tampak dua orang mahasiswi yang dengan ramah meminta pengunjung untuk mengisi buku tamu dan menaruh tas di tempat yang telah disediakan. Ternyata Intan dan Anggi, nama kedua mahasiswi tersebut, sedang diminta bantuannya untuk menjaga perpustakaan ini. Ya, selama satu minggu, ruang 29 tersebut ‘disulap’ menjadi sebuah perpustakaan dalam rangka acara Pekan Baca Tulis. Kenapa diberi nama Perpustakaan Kaget? “Ya, karena munculnya tiba-tiba kaya gini, makanya dikasih nama perpustakaan kaget”, ujar Intan dengan spontan. Memang terlihat jelas bahwa perpustakaan ini hanya didesain untuk sementara waktu saja. Hanya ada tiga buah lemari dan dua meja yang disiapkan untuk menampung semua buku. Namun, dengan perlengkapan seadanya tersebut, perpustakaan kaget ini mampu menghadirkan lebih dari 200 buah buku. Hampir semua buku-buku ini merupakan karangan fiksi. “Itu karena sebelum kita buat perpustakaan ini, kita adain survei dulu. Ternyata sebagian besar bilang kalo jenis buku-buku itu yang mereka pingin ada di perpustakaan. Di perpus ITB kan ga ada soalnya”, ujar Anggi, mahasiwi Teknik Industri angkatan 2007 ini. “Tapi, di sini juga ada buku-buku sejarah dan non-fiksi lain kok”, tambahnya. Sebagian besar buku-buku yang ada di Perpustakaan Kaget merupakan pinjaman dari sebuah taman bacaan, karena itu pengunjung pun tidak diperbolehkan untuk membawa pulang buku-buku yang ingin dibacanya. “Cuma untuk dibaca di sini saja, Kak.”, ujar Intan ketika ada seorang pengunjung yang ingin meminjam dan membawa pulang buku yang dibacanya. Selain dari pinjaman, ada juga buku-buku yang disumbangkan oleh mahasiswa. Rencananya setelah Pekan Baca Tulis selesai dilaksanakan, buku-buku tersebut akan disumbangkan untuk program 1000 buku. Animo mahasiwa terhadap Perpustakaan Kaget ternyata cukup besar, hal ini terlihat dari jumlah pengunjung perpustakaan tersebut yang mencapai ratusan orang. Banyak mahasiswa yang tertarik untuk membaca di perpustakaan ini karena buku-buku yang ada di sana sebagian besar memang buku-buku populer, seperti Harry Potter dan Laskar Pelangi.