Melihat Potensi Besar Mahasiswa ITB, Marvell Adakan Kunjungan ke STEI ITB

Oleh Vinskatania Agung A

Editor Vinskatania Agung A

BANDUNG, itb.ac.id - Tidak dapat dipungkiri, perkembangan pesat dunia saat ini salah satunya disebabkan oleh perkembangan dunia elektronika. Piranti-piranti elektronik mengiringi hampir semua pertumbuhan teknologi yang ada. Oleh karenanya, pembangunan industri elektronika, khususnya bidang mikroprosesor (Integrated Circuit Design - IC Design) kini mendapat dukungan yang baik dari pemerintah agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan. Tentunya, untuk meningkatkan akselerasi performa dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi untuk dapat menuangkan tenaga dan pikiran mereka di industri tersebut. Berkaitan dengan hal ini, sebuah produsen produk penyimpanan, komunikasi, dan semikonduktor, Marvell Technology Group, Ltd. pada Selasa (22/09/2015) lalu megadakan kunjungan ke Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Kunjungan Marvell bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan mereka serta membangun komunikasi dengan ITB guna mencari talenta-talenta terbaik ITB untuk bergabung bersama Marvell.

Dalam presentasinya, perusahaan yang unggul di bidang arsitektur mikroprosesor dan pemrosesan sinyal digital ini mencari mahasiswa jurusan Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektronika, Teknik Informatika, serta Teknik Fisika dengan kualifikasi terbaik untuk mengisi posisi library layout engineering, physical design, dan live network validation. "ITB is the most important university and we are looking for the top talent to join us," ujar Alana, recruiter perusahaan bonafit yang dipimpin oleh Sehat Sutardja ini. Kualitas pertama yang diverifikasi oleh Marvell adalah indeks prestasi kumulatif (IPK) yang harus memiliki nominal di atas standard rata-rata. Selain itu, ilmu-ilmu teknis mengenai elektronika juga harus berada di luar kepala agar dapat lolos dari saringan ketat Marvell. Menurut Eric Kosdi (Teknik Elektronika 2009), salah satu engineer Marvell, hal ajaib yang ia telah rasakan adalah ketika ia sama sekali tidak menganggap lembur sebagai suatu beban. "Kami mencintai pekerjaan kami sehingga yang kami rasakan adalah kesenangan. Pada dasarnya kami semua bekerja keras dan memang dibutukan orang yang berdedikasi tinggi untuk itu," ujar Eric ketika berbagi mengenai pengalamannya selama bekerja di Marvell.

Dekan STEI ITB, Dr. Ir Jaka Sembiring M.Eng menyambut Marvell dengan hangat. Ia mengaku bangga bahwa kualitas lulusan ITB dapat senantiasa diakui secara global. Sementara itu Arthur Soerjohadi, Country Director Marvell dalam presentasinya mendorong semangat para mahasiswa agar terus bekerja keras dan belajar. Menurutnya, ada suatu kepuasan yang tak dapat dideskripsi ketika melihat hasil karya kita dapat berdampak besar terhadap kehidupan orang banyak. "If we do well, money will definitely come. Yet money is just one thing, sementara kepuasan itu adalah hal yang berbeda," tukasnya.

Para mahasiswa yang menghadiri acara tersebut terlihat antusias dalam menggali informasi mengenai Marvell. Di penghujung acara, Marvell melakukan pemaran teknologi teranyar mereka sekaligus membuka sarana diskusi sambil menikmati hidangan yang disajikan. Marvell juga bersedia untuk langsung menerima Curriculum Vitae mahasiswa yang telah siap melamar.

 

Foto: Erwin Hasting (Marvell)