Mendatangkan Tokoh Energi Nasional, Teknik Perminyakan ITB Gelar Kuliah Tamu tentang Energi Baru Terbarukan
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-Dihadiri tokoh energi nasional, kuliah tamu dengan tema energi baru terbarukan (EBT) diselenggarakan oleh Teknik Perminyakan ITB pada Jumat, 14 April 2023. Kuliah yang diadakan di Ruang Handil ini merupakan rangkaian mata kuliah Perencanaan dan Kebijakan Energi.
Menghadirkan pembicara utama Dr. Ir. Djoko Siswanto, M.B.A., sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), mahasiswa diharapkan dapat memahami pengaruh kebijakan dari berbagai jenis industri energi.
“Kuliah tamu ini diadakan agar teman-teman mahasiswa tidak hanya mengerti kebijakan industri perminyakan saja, tetapi juga industri energi lainnya,” ujar Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.
Pembicara membuka kuliah dengan menjelaskan tugas dari Dewan Energi Nasional (DEN). Tugas tersebut meliputi penetapan rencana umum energi nasional (RUEN), langkah penanggulangan kondisi krisis energi, dan tugas-tugas yang lain.
Selanjutnya, Prof. Djoko Siswanto juga menjelaskan bagaimana nilai dan status ketahanan energi Indonesia saat ini. Ia mengatakan bahwa ketahanan energi Indonesia saat ini bernilai 7.79 dari 10. Angka ini dikategorikan dalam kategori tahan, yaitu kategori tingkat ke-4 dari 5 tingkatan (sangat rentan, rentan, kurang tahan, tahan, dan sangat tahan).
Memasuki ke pembahasan energi baru terbarukan, narasumber menyampaikan satu topik tentang masa depan pembangkit listrik tenaga nuklir. Tidak terbatas dengan Prof. Djoko Siswanto, tokoh energi nasional yang diundang secara daring melalui Zoom juga memberikan pendapatnya. Tokoh tersebut meliputi Tubagus Haryono sebagai mantan Kepala BPH Migas dan Maizar Rahman sebagai mantan Ketua Gubernur OPEC.
Bagi mahasiswa Teknik Perminyakan ITB, kuliah tamu ini diharapkan memberikan pandangan nyata terkait isu energi Indonesia. Selain itu, kuliah tamu ini juga diharapkan memantik mahasiswa untuk terus belajar sehingga nantinya dapat menghasilkan teknologi serta kebijakan yang mendukung energi rendah emisi di Indonesia.
Reporter: Afgha Izzam Tursina (Teknik Perminyakan, 2020)