Kolaborasi Internasional: 3 Mahasiswa Teknik Geofisika ITB Ikuti Virtual Student Exchange di Karlsruhe Institute of Technology, Jerman
Oleh Difo Faizi Pratama - Mahasiswa Teknik Geofisika, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan program kolaborasi internasional dengan Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman. Program ini berupa virtual student exchange yang diikuti tiga mahasiswa terpilih dari Program Studi Teknik Geofisika, yaitu Difo Faizi Pratama, Ronald Tarigan, dan Imam Fauzan Siregar.
Kuliah ini diikuti pula enam mahasiswa Magister Geofisika dari KIT secara luring, sedangkan peserta dari ITB mengikutinya secara daring. Adapun dalam pelaksanaan program ini, dua dosen Prodi Teknik Geofisika, Dr. Mohammad Rachmat Sule dan Dr.Eng. Fernando Lawrens, S.T., M.T. berperan sebagai tutor. Keduanya memastikan proses belajar secara daring bagi peserta dari ITB selama 3,5 bulan berjalan lancar.
Virtual student exchange dimulai sejak 15 Mei 2024 dan berakhir pada tanggal 26 Juli 2024. Kuliah dilaksanakan satu kali sepekan dengan durasi tiga jam untuk setiap kali pertemuan, termasuk mendengar dan memahami materi kuliah serta mengerjakan tugas pekanan. Pekerjaan yang dilakukan oleh peserta dari ITB akan langsung diperiksa oleh dua dosen KIT yang berpengalaman di bidang seismic data processing, yaitu Dr. Thomas Hertweck dan Dr. Lars Houpt.
Seismic data processing atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pengolahan data seismik refleksi merupakan salah satu proses yang harus dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi geologi di bawah permukaan bumi, biasanya dilakukan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi. Kuliah dari KIT ini diikuti oleh mahasiswa Prodi S1 Teknik Geofisika terpilih dengan maksud untuk lebih mendalami metode dan teknik pengolahan data tersebut, terutama data seismik marine.
Meskipun dilakukan secara daring, diskusi tetap berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Dalam wawancara pada Senin (29/7/24), Ronald mengatakan, “Kelas KIT-ITB ini sangat membantu saya yang tertarik dengan seismic data processing. Materinya mudah dipahami dan juga aplikatif. Dosen KIT dan ITB sangat suportif dalam mengajar dan responsif dalam diskusi. Selain itu, diskusi bersama mahasiswa antarkampus sangat menambah wawasan.”
Program kolaborasi ini bukanlah yang pertama kali dilakukan, melainkan telah berlangsung sejak tahun 2020. Setiap tahun, sejumlah mahasiswa Teknik Geofisika ITB berkesempatan mengikuti program tersebut. “Ini merupakan pengalaman yang berharga bagi saya karena bisa mendapatkan tambahan wawasan dan sejalan juga dengan tugas akhir. Saya cukup kaget ketika mengetahui bahwa peserta dari KIT adalah mahasiswa S2. Namun, karena dosennya baik banget dan penjelasannya mudah dimengerti, jadinya lebih paham dan sangat asyik dalam proses belajarnya,” ujar Difo, Senin (29/7/24).
Selain memperoleh pengetahuan mendalam tentang topik yang dibahas, program ini memberikan mahasiswa berbagai pengalaman. Mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan bahasa Inggris secara langsung dan merasakan suasana belajar bersama teman-teman dari berbagai negara. Pengalaman ini menjadi peluang berharga untuk memperluas wawasan internasional serta meningkatkan keterampilan komunikasi.
Sementara itu, Imam menyampaikan beberapa pesan. “Pertama, terima kasih untuk Pak Rachmat Sule dan Pak Fernando yang telah memberikan kesempatan dalam mengikuti kegiatan ini. Ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena bisa belajar banyak hal, seperti penggunaan software Shearwater Reveal dalam pengolahan data seismik. Selain itu juga melatih kemampuan berbahasa asing saya. Kelasnya selalu on time, dan dosennya mewadahi dengan baik untuk berdiskusi materi,” katanya.
Reporter: Difo Faizi Pratama (Teknik Geofisika, 2020)