Mengenal Ghifari Jauhar Yajri, Duta Baca Jawa Barat Sekaligus Duta Multikampus ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Mahasiswa FTTM ITB 2022, Ghifari Jauhar Yajri yang menjadi Duta Baca Jawa Barat sekaligus Duta Multikampus Institut Teknologi Bandung.

BANDUNG, itb.ac.id- Ghifari Jauhar Yajri, atau akrab dipanggil Ghifar, adalah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) angkatan 2022, yang berhasil memperoleh gelar Juara Favorit Duta Baca Jawa Barat 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Barat pada Selasa (14/3/2023).

Ghifar menjadi salah satu perwakilan yang dikirimkan oleh ITB untuk mengikuti seleksi di tingkat kabupaten. Kemudian dia ditunjuk sebagai perwakilan Kabupaten Bandung untuk tingkat provinsi.

Dia menjelaskan motivasinya menjadi duta baca diawali dengan dua kalimat pertanyaan sederhana, yakni kapan literasi Indonesia akan meningkat serta siapa sosok yang bias membawa literasi Indonesia meningkat?

“Dari dua pertanyaan itulah saya bertekad untuk membantu usaha menaikkan indeks literasi di Indonesia dengan versi sendiri sebagai wajah generasi muda yang bisa mengajak semua elemen masyarakat untuk berliterasi,” katanya pada Sabtu (8/6/2023).

Mahasiswa asli Bandung ini juga mengungkapkan bahwa ia memiliki minat baca yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan prestasinya sebagai pemenang Leaders Reading Challenge dengan membaca 72 buku selama 6 bulan, dari target minimal 24 buku yang ditentukan.

Perjuangan yang harus dilalui Ghifar untuk menjadi Duta Baca Jawa Barat tidaklah mudah. Termasuk saat dia harus melalui proses seleksi dan karantina, belajar memanfaatkan media sosial, mengenal tokoh literasi provinsi Jawa Barat, hingga cara mengenalkan dan menghidupkan literasi. Dia pun harus belajar kemampuan-kemampuan dasar seperti public speaking, etika, penulisan, dan masih banyak lagi.

Sebagai finalis, Ghifar dan pasangannya dari Kabupaten Bandung membuat program kartu ARKADA (Kartu Aksara Berbasis Augmented Reality), yaitu kartu permainan untuk anak-anak yang diintegrasikan dengan teknologi AR berbasis digital di ponsel pintar masing-masing penggunanya.

Kartu permainan ini bertujuan untuk mengurangi intensitas penggunaan gadget sekaligus meningkatkan literasi dan edukasi dengan bentuk tiga dimensi yang dapat dilihat secara realtime. Selain menggunakan teknologi AR, ARKADA juga memasukkan unsur aksara Sunda dan penggunaannya, sehingga anak-anak dapat mempelajari budaya daerahnya dengan metode yang menyenangkan.

Sebagai seorang duta baca, dia pun melakukan Safari Literasi, yaitu kunjungan ke daerah di Bandung untuk mensosialisasikan mengenai serunya berliterasi sekaligus mengenalkan ARKADA kepada masyarakat. Selain itu, dia juga melakukan school visit dan kegiatan buka bersama selama bulan puasa lalu.

Tidak berhenti sampai situ, Ghifar baru-baru ini juga berhasil menorehkan prestasi sebagai Duta Multikampus ITB 2023/2024 pada malam puncak Duta Kampus ITB hari Sabtu (3/6/2023) lalu.

“Seorang duta bagi aku punya peran dan makna yang besar. Mereka harus menjadi role model dan wajah dari apa yang direpresentasikan. Aku memilih Duta Multikampus karena sebagai mahasiswa FTTM Cirebon, tantangan menjadi anak multikampus berasa banget, masih ada gap dari segi fasilitas, UKM, dan himpunan dengan kampus utama di Ganesha,” ujarnya.

Selama satu tahun berkuliah di ITB, mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN ini juga telah mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan, seperti Society of Renewable Energy (SRE) ITB, Skhole ITB, dan Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE). Dia pun aktif berorganisasi di angkatannya FTTM 2022.

Sebagai mahasiswa yang bisa terbilang sibuk, Ghifar memiliki metode sendiri dalam mengatur waktunya. Ia selalu mengurutkan prioritasnya dari yang paling penting dan mendesak, hingga yang bisa dilakukan di lain waktu. “Akademik tetap prioritas utama, karena tujuan masuk ITB buat belajar. Biasanya aku efektifkan di kelas, jadi waktu belajar di tempat yang seharusnya,” ungkapnya.

Ghifar juga sempat membagikan prinsip hidupnya yang selalu dia pegang teguh selama ini.

“Jadilah layaknya seperti mutiara. Di tempat tergelap sekalipun, ia bisa bersinar. Mutiara punya nilai jual, keindahan, dan value. Aku harus bisa berkontribusi dan bersinar, memberi impact buat sekitar,” tutupnya.

Reporter: Luisa Carmel (Teknik Kimia, 2021)