Podcast SBM ITB Talks Bahas Prediksi Ekonomi dan Bisnis Indonesia di 2024
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) meluncurkan podcast yang membahas prediksi bisnis dan ekonomi di tahun 2024 dalam kanal SBM Talks berjudul “SBM ITB Talks: Indonesia Toward 2024, Outlook in Business and Policy”.
Podcast tersebut menghadirkan dua dosen SBM ITB, yang merupakan ahli di ekonomi, keuangan, dan kebijakan publik, yaitu Dr. Ir. Subiakto Sukarno, M.B.A. dari Kelompok Keahlian Business Risk and Finance dan Yuda Anggoro, M.SM., Ph.D. dari Kelompok Keahlian People and Knowledge Management. Podcast ini dapat diakses di YouTube dan Spotify.
Pada tahun 2023, secara global terjadi ketidakstabilan geopolitik akibat perang dan genosida. Di skala nasional hal itu pun terjadi akibat ketidakstabilan politik menjelang Pemilu 2024. Kondisi dan tensi geopolitik dan politik nasional ini memengaruhi prediksi outlook bisnis dan ekonomi Indonesia di tahun 2024.
Menurut report JP Morgan, prediksi outlook bisnis dan ekonomi Indonesia tahun 2024 dapat dibagi menjadi dua periode. Menurut prediksi, Indonesia akan mengawali 2024 dengan periode pertama ekonomi yang berat imbas dari ketidakpastian global dan tensi politik. Namun, setelah itu akan memasuki periode kedua yang lebih stabil.
Berbicara secara Gross Domestic Product (GDP) yang diukur dengan pendekatan CIGX (Consumption, Investment, Government Spending, dan Net Exports), GDP Indonesia paling banyak disumbang dari consumption. Jika dapat dijaga, akan baik-baik saja. Namun, apabila tidak didorong oleh kemampuan ekspor dan investasi, Indonesia hanya akan dijadikan pasar konsumen saja. Oleh karena itu, perlu pengembangan sektor-sektor ekonomi lain yang dapat memajukan ekspor dan iklim investasi.
Dari sektor properti, di periode pertama peningkatan sektor ini diprediksi akan melambat. Banyak properti kosong karena investor cenderung akan “wait and see” memantau kestabilan politik dan sosial. Sementara itu, akibat suku bunga yang naik biaya modal mahal. Baru kemudian jika tensi politik secara global dan nasional akan mereda di periode kedua 2024, optimisme pasar akan lebih bagus dan biaya modal akan murah sehingga sektor properti diharapkan akan bergerak naik. Ketika tensi geopolitik mereda, akan lebih banyak peluang untuk mendapatkan ekspor dan investasi.
Di sektor digitalisasi dan aspek sustainability, jika Indonesia terus komitmen untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) akan memunculkan potensi bisnis baru, seperti floating solar PV dan teknologi carbon capture storage. Selain itu, ada peluang bagi pemerintah untuk membuat bursa karbon yang memfasilitasi carbon-trading sehingga memungkinkan jual beli antara yang memiliki surplus karbon dengan yang bisa mereduksi karbon.
SBM ITB sebagai lembaga pendidikan yang mendukung perwujudan sustainability bersedia untuk berkontribusi dengan membantu mengedukasi market, industri, pemerintah tentang pentingnya konsep sustainability bursa karbon sekaligus mendorong untuk menjaga lingkungan jika memang pemerintah serius untuk membuat bursa karbon ini.
Untuk mewujudkan kestabilan politik yang akan berimbas ke ekonomi, masyarakat Indonesia dapat berkontribusi dengan menahan diri untuk tidak terpengaruh hoaks dan memilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia dengan hati nurani. Selain itu, masyarakat dapat berkontribusi dengan percaya dan membeli produk-produk lokal untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal.
Kita berharap ketegangan dan ketidakstabilan politik baik global maupun nasional akan terus mereda dan pemerintah yang terpilih ke depannya dapat menjaga iklim investasi, melakukan pemerataan pembangunan, menjaga fairness dalam ekonomi, mendorong energi transisi, mengembangkan talenta yang ada di Indonesia dan merangkul perguruan tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi dan bisnis Indonesia ke depannya akan meningkat positif.
Podcast dapat diakses di Spotify ini.
Reporter: Alisha Syakira Triawan (Kewirausahaan, 2024)