Menggali Inspirasi di Galeri Gajah
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
Menghapus Ironi dengan Konsep Galeri
Dibuka secara resmi pada November 2015 silam, Galeri Gajah merupakan produk dari KM ITB, tepatnya Kemenkoan Inovasi yang membawahi Kementerian Inovasi Wirakarya. Menatap kenyataan bahwa banyak karya mahasiswa ITB yang tidak mendapat publikasi secara layak menjadikan kurangnya apresiasi sehingga timbul anggapan bahwa kampus ini sedang tidak menghasilkan karya. Padahal,banyak sekali karya mahasiswa ITB yang lahir dari kombinasi aspek sains, teknologi, seni, dan bisnis. Karya-karya tersebut siap untuk berkembang dan menginspirasi, sayangnya tidak terpublikasi. Galeri Gajah, dengan konsep pameran dalam bentuk galeri, hadir untuk menjadi saluran penghubung ke masyarakat terutama mahasiswa ITB sendiri. Sungguh ironis apabila banyak karya bermunculan dari setiap sudut kampus tercinta ini, tetapi bahkan tidak dikenali oleh mahasiswa ITB sendiri. Menghapus ironi tersebut, Galeri Gajah diharapkan menjadi media yang tepat bagi mahasiswa yang berkarya dan yang sedang mencari inspirasi.
Karya yang dimuat di Galeri Gajah berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam dan lahir dari event yang juga beragam seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), ITB Innovators Move (ITB Inmove), unit, bahkan Tugas Besar dan Tugas Akhir. Mahasiswa bebas mendaftarkan karyanya untuk dipamerkan di Galeri Gajah, dimana karya yang nantinya dipamerkan dapat berupa inovasi yang masih dikembangkan (prototype) atau sudah menjadi produk (implementasi). "Kita mengerti setiap karya punya kekurangannya masing-masing, jadi kita obrolin dulu untuk mempertemukan kebutuhan. Kita pro karya kok," terang Alexander Septian (Teknik Fisika 2013), yang lebih akrab disapa Asep, selaku ketua Galeri Gajah.
Menyapa ITB dan Dunia
Dengan usia yang masih sangat belia, Galeri Gajah tentu harus berjuang dengan usaha lebih keras agar dapat dikenal dan membentuk branding yang pas bagi masyarakat. Setelah sebelumnya dilaksanakan grand opening pada November 2015, memamerkan sembilan karya terbaik mahasiswa ITB dan mengundang line-up pembicara andalan dalam talkshow bertajuk "Insan Berkarya Demi Indonesia Berdikari", Galeri Gajah kembali menyapa massa kampus Senin (25/04/16) lalu pada grand opening batch 2 yang dilaksanakan di CC Timur. Pada acara ini, Galeri Gajah mengundang Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit, dan KM ITB untuk bertemu dan mengenal Galeri Gajah lebih dalam serta merasakan atmosfer inspirasi yang kental dari sepuluh karya inovatif yang dipamerkan pada batch kedua pembukaan Galeri Gajah ini. Karya-karya tersebut adalah carikos.id, Algacentrum, Ecosorb, Wood Typography, Cornrice Beras Jagung, Pilit, Relea, Navire, Rolling Stain dan Integrated Controlled Sorbent.
Dengan pemaparan langsung pada HMJ dan unit diharapkan nama Galeri Gajah akan semakin sering terdengar lantang di kalangan mahasiswa ITB. Opening ini juga didukung oleh kegiatan roadshow yang sedang dilakukan oleh pihak Galeri Gajah yang akan mengunjungi HMJ dan unit. Kedepannya, pihak Galeri Gajah berharap agar lebih banyak karya yang dapat dihubungkan langsung dengan pihak luar seperti investor atau pemerintah. Untuk memenuhi harapan tersebut, Galeri Gajah sedang menyiapkan sebuah proyek pameran besar yang akan diluncurkan pada Oktober mendatang. Target pameran ini selain mahasiswa ITB diantaranya adalah mahasiswa institusi lain, masyarakat, dan tentunya investor dari perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintah. "Dukungan datang dari berbagai pihak. Ada Humas ITB, Lembaga Kemahasiswaan (LK), Ikatan Alumni, dan pastinya mahasiswa ITB sendiri," tukas Asep dalam sesi wawancara.
Untuk informasi lebih lanjut seputar alur pendaftaran atau kerjasama dengan Galeri Gajah dapat menghubungi Marco Orlando (Teknik Informatika 2013) selaku Ketua Divisi Relasi Publik Galeri Gajah melalui LINE: marcoorlando atau nomor telepon di +628170597581.
ITB Journalist Apprentice 2016
Okta Indah Sulistyorini (Teknik Geofisika 2014)