Menjelajahi Ekosistem GenAI, Tim Abek and Friends ITB Raih Juara Internasional
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam tim Abek and Friends berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Tim yang terdiri atas Caitlyn Chermian Hutabarat (Teknik Lingkungan, 2021), Clara Alrosa Sinaga (Sistem dan Teknologi Informasi, 2021), serta Albert Lukas Pithel Hasugian (Kewirausahaan, 2022), sukses meraih juara pada AlphaSights Asia Case Competition 2025 yang diselenggarakan di Hong Kong pada Rabu (4/6/2025).
Mereka berhasil meraih prestasi, usai bersaing dengan finalis dari The University of Hong Kong, City University of Hong Kong, INSEAD, dan Ritsumeikan University.
Kompetisi ini menantang peserta untuk berperan sebagai mitra perantara antara perusahaan konsultan dengan para ahli dari industri yang relevan. Tahun ini, kasus yang diberikan berfokus pada ekosistem Generative AI (GenAI)—mulai dari rantai pasok, aktor kunci, hingga dinamika kompetitif dari sektor yang terus berkembang ini.
Dalam kompetisi ini, tim Abek and Friends dituntut untuk merumuskan strategi dan rekomendasi ahli yang paling relevan dari tiga industri potensial serta dua perusahaan kompetitor.
Solusi yang mereka tawarkan tidak hanya menampilkan pemahaman mendalam mengenai lanskap GenAI, tetapi juga menunjukkan ketepatan dan relevansi tinggi terhadap kebutuhan klien.
“Kompetisi ini melatih kami untuk berpikir cepat dan tepat, sekaligus memahami secara mendalam bagaimana AlphaSights menjembatani kebutuhan informasi klien dengan expert yang kredibel,” ujar Albert.

Ketertarikan tim untuk mengikuti lomba ini muncul dari keinginan mereka mencoba tantangan baru. Mereka tertarik dengan jenis lomba yang tidak biasa dan ingin belajar langsung bagaimana konsultan jaringan ahli beroperasi di kancah global.
Clara menambahkan bahwa sejak awal timnya tertarik mengikuti kompetisi ini karena konsep dan topiknya sangat baru bagi mereka. “Awalnya kita tertarik untuk join karena lomba ini menawarkan sebuah konsep dan topik lomba yang belum pernah kita ikuti sebelumnya—yakni menghubungkan kebutuhan client dengan expert yang sesuai, yang jadi tantangan baru untuk kita. Selain itu, kita juga tertarik karena lombanya berskala internasional dan finalnya di Hong Kong, jadi kita memang pengen merasakan eksposur internasionalnya juga dari lomba ini untuk meningkatkan skill dan juga network kita,” jelas Clara.
Untuk mempersiapkan kompetisi ini, tim Abek and Friends mempersiapkan diri dengan riset mendalam dan diskusi intensif sejak awal. Salah satu kunci suksesnya adalah mereka langsung berkonsultasi dengan staf AlphaSights. Tujuannya jelas, untuk memahami standar dan ekspektasi perusahaan tersebut secara langsung.
“Sepanjang prosesnya, kami banyak bertanya, bukan hanya soal metode riset, tapi juga bagaimana cara menyampaikan hasil dan menyusun perspektif yang sesuai dengan gaya kerja AlphaSights. Kami sangat bersyukur karena mereka begitu terbuka dalam berbagi wawasan. Itu sangat membantu kami mempertajam hasil akhir agar lebih matang dan relevan,” ujar Caitlyn.
Tim Abek and Friends mengajak mahasiswa lain untuk tidak ragu mencoba hal-hal baru. Bagi mereka, kompetisi seperti ini merupakan kesempatan emas untuk belajar langsung dari dunia industri sekaligus mengasah kemampuan yang tidak selalu diperoleh di bangku kuliah.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)









