Menteri Kelautan dan Perikanan RI Hadiri Kuliah Umum Studium Generale di ITB

Oleh Anin Ayu Mahmudah

Editor Anin Ayu Mahmudah

BANDUNG, itb.ac.id – Melalui salah satu mata kuliah umum yaitu KU 4078 Studium Generale, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengundang salah satu menteri dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo  yaitu Dr. (HC) Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dr. (HC) Susi Pudjiastuti atau yang akrab disapa Ibu Susi ini hadir mengisi rangkaian kuliah umum yang bertempat di Aula Barat ITB pada Jumat (03/02/16).

Acara dibuka dengan pembacaan Safety Induction dari Ketertiban, Keamanan dan Kebersihan Lingkungan (K3L) ITB oleh pembawa acara. Selanjutnya seluruh tamu undangan, dosen-dosen, staf akademik ITB serta peserta kuliah yang hadir di dalam Aula Barat berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mendapat sambutan yang baik dari berbagai kalangan, rangkaian kuliah umum Studium Generale pada 3 Februari ini dihadiri oleh banyak pihak mulai dari staf kementerian, mahasiswa dari berbagai kampus hingga beragam media masa.

Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi DEA selanjutnya memberikan sambutan selaku Rektor Institut Teknologi Bandung. Dalam sambutannya, Prof. Kadarsah mengucapkan terimakasih kepada Ibu Susi yang telah bersedia meluangkan waktunya dan menyempatkan hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman beliau. Prof. Kadarsah juga menghimbau kepada para mahasiswa supaya mendengarkan kuliah umum yang disampaikan oleh Ibu Susi dengan seksama sehingga dapat mengambil banyak pelajaran yang belum tentu dapat diperoleh dari bangku kuliah.

Seusai sambutan rektor, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Institut Teknologi Bandung dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan perihal penerapan ilmu dan teknologi serta pengabdian masyarakat di bidang kelautan dan perikanan. Setelah penandatanganan MOU yang diwakili oleh Ibu Susi dan Prof. Kadarsah selesai, masuklah ke inti acara yaitu penyampaian kuliah umum oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu Dr. (HC) Susi Pudjiastuti.

Dalam kuliah umum yang disampaikan oleh Ibu Susi, beliau mengajak para peserta yang hadir untuk kembali menengok kekayaan laut Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui amanah Presiden RI yakni menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun mulai dengan melakukan berbagai pembenahan mulai dari regulasi penangkapan ikan hingga keputusan penembakan kapal-kapal asing yang secara illegal masuk ke perairan Indonesia.

Meskipun Indonesia dapat berbangga akan kekayaan lautnya, namun Indonesia belum bisa berbangga akan meratanya kesejahteraan yang didapat dari kekayaan laut tersebut. Jauh dari sejahtera, 1 dari 2 anak Indonesia justru mengalami pertumbuhan yang tidak sehat akibat gizi buruk pada 10 tahun terakhir. Sementara seharusnya lautan Indonesia sendiri kaya akan ikan-ikan yang penuh akan sumber protein.

Menurut penuturan beliau, kekayaan laut Indonesia selama ini hanya menyejahterakan segelintir orang. Dari tahun 2003 hingga 2013, usaha penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 44,9% dikarenakan kehidupan nelayan tradisional yang jauh dari sejahtera. Akibat susahnya menyambung hidup sebagai nelayan ini, banyak masyarakat pesisir berhenti menangkap ikan dan memilih merantau ke kota menjadi pekerja kasar.

“Oleh karena itu, saya ingatkan kembali kepada para peserta yang hadir disini bahwa sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengembalikan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tutup beliau.