Menteri Pendidikan Nasional Inginkan ITB Tambah Kapasitas Mahasiswa

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA menyampaikan orasi ilmiahnya pada sidang umum di Aula Barat ITB (09/07/11) yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan 91 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia. Dalam kesempatan ini Mendiknas menyampaikan bahwa peningkatan sumber daya manusia, utamanya melalui pendidikan tinggi teknik memainkan peran yang sangat penting dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mewujudkan Indonesia yang berpendapatan perkapita tinggi pada 2025.

Mendiknas menyampaikan bahwa Indonesia pada tahun 2010 hingga 2035 sesungguhnya sedang mengalami masa terbaik (golden age) dalam hal kependudukan, karena pada kurun waktu ini Indonesia memiliki penduduk dengan usia produktif dalam jumlah yang paling besar. Hal ini tentu saja merupakan sebuah anugerah karena potensinya yang amat besar, namun hal ini akan menjadi sebuah bencana jika potensi ini tidak dikembangkan dengan baik.

"Syaratnya ada dua: pinter tur waras,"  ujar mantan Rektor ITS Surabaya ini mengemukakan pentingnya peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan bagi potensi sumber daya manusia Indonesia tersebut. Terlebih lagi, dari dua aspek tersebut, pendidikan memegang peranan yang lebih penting, "Jika dokter salah, yang mati adalah satu nyawa. Jika guru salah, yang akan mati adalah akal dan hatinya (murid, red), dan selamanya dia akan menjadi manusia yang merepotkan sekitarnya," terangnya.

Menteri yang juga mendapatkan penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Kencana dari ITB ini menjelaskan eratnya hubungan antara lama masa sekolah dengan perbaikan penghasilan. Pada tahun 2010, Indonesia memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk dalam pendidikan tinggi sebesar 26,34% (dengan jumlah mahasiswa sekitar 5,2 juta orang) di mana pada tahun tersebut pendapatan perkapita penduduk Indonesia sebesar US$3000. Target yang ingin dicapai adalah pendapatan perkapita sebesar US$14000 pada tahun 2025, sehingga Indonesia harus mampu meningkatkan APK hingga mencapai 53% atau setara dengan 10,7 juta mahasiswa.

Dalam waktu 14 tahun dari sekarang, Indonesia harus mampu meningkatkan kapasitas pendidikan tingginya hingga dua kali lipat, utamanya pada bidang sains, teknologi, dan pertanian. Prof. Nuh menyebutkan bahwa mahasiswa teknik pada dasarnya adalah orang yang optimis dan berorientasi dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada orang berlatar belakang teknik tetapi menyerah pada keadaan.

Selain itu, perkembangan teknologi dibutuhkan untuk menciptakan pola pikir masyarakat yang lebih maju untuk mendorong kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong perguruan tinggi yang telah ada untuk meningkatkan kapasitas mahasiswanya seraya terus memacu didirikannya institusi-institusi pendidikan tinggi baru.  ITB diharapkan mampu menerima mahasiswa baru lebih banyak, apalagi didukung dengan pembukaan kampus-kampus baru di wilayah lain seperti Bekasi, Walini, dan Jatinangor.

Selain mempersiapkan institusi-institusi pendidikan tinggi, pemerintah juga harus mempersiapkan masyarakat untuk berpartisipasi di dalamnya. Tantangan yang dihadapi selama ini dalam pengelolaan pendidikan tinggi di Indonesia adalah tingkat kepastian lulusan SMA/sederajat untuk meneruskan ke pendidikan tinggi. Banyak kendala yang dihadapi utamanya oleh lulusan-lulusan dari keluarga miskin, bukan hanya karena permasalahan biaya, namun juga karena faktor sosial psikologis.

Data menyebutkan bahwa dari lulusan SMA peringkat 25% teratas, hanya 29% dari keluarga miskin yang sanggup menyelesaikan pendidikan sarjana, sementara 75% dari keluarga mampu sanggup. Oleh karena itu, Mendiknas menghargai ITB yang telah membuka berbagai kesempatan beasiswa bagi mahasiswanya, termasuk mengakomodasi 500 orang mahasiswa penerima beasiswa BIDIK MISI yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk ke depannya, diharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mewujudkan APK yang lebih tinggi lagi di tahun-tahun mendatang.