Kolaborasi ITB–Kodam III/Siliwangi Perkuat Ketahanan Pangan di Sumedang Melalui Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Buah dan Sayur

Oleh Nattaya Putri Syailendra - Rekayasa Kehutanan Angkatan, 2022

Editor M. Naufal Hafizh, S.S.

Peserta program Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Buah dan Sayur di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (25/9/2025). (Dok. Tim Pelaksana)

SUMEDANG, itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) 2025 melaksanakan Program Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Buah dan Sayur untuk Ketahanan Pangan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (25/9/2025).

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan TNI/Babinsa dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui penerapan teknologi budidaya pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dipimpin Dr. Ir. Eri Mustari, M.P., Dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB dari Kelompok Keahlian Sains dan Bioteknologi Tumbuhan.

Acara ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota TNI/Babinsa dalam budidaya buah dan sayur. Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi penggerak dan pendamping masyarakat dalam mengoptimalkan lahan pekarangan, kebun, maupun lahan tidur untuk produksi pangan secara berkelanjutan.

“Kami ingin para Babinsa tidak hanya menjadi penjaga keamanan wilayah, tetapi juga penggerak kemandirian pangan masyarakat. Melalui pelatihan ini, mereka dapat mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan, kebun, hingga lahan tidur agar produktif menghasilkan buah dan sayur,” tutur Dr. Eri Mustari.

Ia menambahkan, kemandirian pangan tidak hanya berarti mampu menghasilkan pangan sendiri, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya diversifikasi dan keberlanjutan. “Kemandirian pangan harus dimulai dari desa, dari rumah tangga. Ketika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, ketahanan pangan nasional akan menjadi kuat,” ujarnya.

Selain meningkatkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga, kegiatan ini juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan lokal untuk memperkuat ketahanan pangan wilayah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, ketahanan pangan mencakup empat pilar utama, yakni ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas pangan.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Kebun Pendidikan Haurngombong, Dr. Taufikurahman, yang menegaskan pentingnya peran kampus dalam penguatan kapasitas masyarakat.

“Kebun pendidikan bukan hanya tempat riset, tetapi juga ruang belajar bersama antara akademisi dan masyarakat. Kami ingin hasil penelitian dan teknologi dari kampus benar-benar dirasakan manfaatnya di lapangan,” ungkapnya.

Pelatihan yang berlangsung di Kebun Pendidikan Haurngombong SITH ITB, di bawah koordinasi Dr. Taufikurahman, dihadiri oleh lebih dari 60 peserta. Terdiri atas 35 anggota TNI dari Kodim 0610/Sumedang yang dikoordinasikan oleh Kapten Inf. Agus Hermawan selaku Danramil 1004/Tanjungsari, serta Serma Tatang dari Bati Wanwil Kodim 0610/Sumedang. Selain itu, kegiatan diikuti para dosen, asisten dosen, mahasiswa, dan staf kebun pendidikan.

Beberapa narasumber dari berbagai Kelompok Keahlian di SITH ITB turut hadir memberikan materi, antara lain:

• Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. tentang Kemandirian Pangan dan Teknologi Budidaya Tanaman Buah

• Prof. Dr. Rizkita Rachmi Esyanti tentang Prinsip Kerja dan Sistem Irigasi Tetes pada Tanaman Jeruk Lemon

• Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono, S.TP., M.Agr. tentang Sistem Irigasi Tetes pada Tanaman Bawang Merah dan Bawang Putih

• Ujang Dinar H., SP., M.P. tentang Teknik Perbanyakan dan Pemeliharaan Tanaman Buah-buahan

Prof. Dr. Rizkita Rachmi Esyanti memaparkan prinsip kerja dan penerapan sistem irigasi tetes pada tanaman jeruk lemon. “Irigasi tetes adalah teknologi sederhana namun efisien. Dengan sistem ini, petani dapat menghemat air sekaligus memastikan tanaman mendapat suplai air yang stabil dan merata,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono, S.TP., M.Agr. menjelaskan penerapan sistem serupa pada budidaya bawang merah dan bawang putih. “Sistem irigasi tetes dapat diterapkan di berbagai jenis tanaman hortikultura. Tantangannya adalah bagaimana mengadaptasikan teknologi ini sesuai kondisi lahan lokal,” ujarnya.

Adapun Ujang Dinar H., SP., M.P. membawakan materi mengenai teknik perbanyakan dan pemeliharaan tanaman buah. “Melalui teknik sambung pucuk dan okulasi, peserta dapat memperbanyak tanaman unggul dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Ini penting untuk mempercepat produksi buah di tingkat rumah tangga,” tuturnya.

Sesi praktik lapangan turut didampingi oleh Dr. Tati Kristianti, Tetep Ginanjar, S.P., M.Sos., dan beberapa mahasiswa ITB, di antaranya Rizkia Putra Febriansyah, Bryan Syafiq Nugraha, Muhammad Fathoni Sofyan, Michael Christopher, dan Kemas Abiyusuf Zaidan.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Letkol Inf. Suryanto, S.A.P., Wakil Asisten Teritorial Kasdam III/Siliwangi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi anggota TNI/Babinsa dalam bidang budidaya tanaman buah dan sayur, termasuk teknik perbanyakan tanaman durian, mangga, dan alpukat.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut karena memiliki dampak besar terhadap penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, maupun secara nasional,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, ITB mempertegas komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menjembatani pengetahuan dengan praktik nyata di masyarakat,” ujar Dr. Eri Mustari menutup sesi pelatihan. “Kami percaya, ketika akademisi, aparat, dan masyarakat berjalan bersama, kemandirian pangan bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah gerakan yang nyata.”

Reporter: Nattaya Putri Syailendra (Rekayasa Kehutanan Angkatan, 2022)

#itb berdampak #kampus berdampak #itb4impact #itb #pengabdian masyarakat #sith itb #ketahanan pangan #sdg2 tanpa kelaparan #sdg4 pendidikan berkualitas #sdg8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi #sdg9 industri inovasi dan infrastruktur #sdg12 konsumsi dan produksi berkelanjutan #sdg13 penanganan perubahan iklim #sdg15 ekosistem darat