Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Avirama Talks SBM ITB Bahas Transformasi Ekonomi

Oleh Chysara Rabani - Mahasiswa Teknik Pertambangan, 2022

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) mengadakan Avirama Talks bertema “Transforming Our Society to Sustainable Innovation” secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (27/9/2024). Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Anugerah Avirama Nawasena 2024. Terdapat tiga narasumber yang hadir untuk membahas topik tersebut.

Ketua ESG SBM ITB, Melia Famiola Hariadi, Ph.D., menyampaikan bahwa sektor ekonomi dapat turut mengatasi tantangan perubahan iklim dengan menciptakan ekonomi berkarbon rendah, melakukan penghematan penggunaan sumber daya alam, serta membangun ekonomi yang inklusi dan tangguh.

Dalam mencapai sustainability, ekonomi harus dijalankan dengan memperhatikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Environmental diwujudkan melalui pembuatan produk dan material yang sirkular. Social mencakup nilai kesetaraan, keadilan, dan tidak diskriminatif. Sedangkan, Governance mencakup regulasi pemerintah yang mendukung penerapan ESG itu sendiri.

Penggerak transformasi untuk terciptanya keberlanjutan terdiri atas manusia, teknologi, dan inovasi. Kesadaran untuk berpartisipasi, perubahan pola pikir serta budaya akan mendorong manusia menjadi lebih baik. Penciptaan teknologi saat ini harus sejalan dengan sistem alam bekerja agar dapat mengelola dan mengatasi masalah lingkungan.

“Inovasi keberlanjutan itu membantu perjalanan menuju sustainability. Misalnya, inovasi model bisnis yang berorientasi pada berbagi manfaat, bukan hanya untuk mengejar profit,” tutur Melia.

Di sisi lain, Founder and CEO Parongpong RAW Lab, Rendy Aditya Wachid, B.Arch., MBA., mengatakan bahwa sustainability merupakan kemampuan memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dengan kata lain yaitu menggunakan sumber daya sedemikian rupa sehingga tetap bisa digunakan di masa mendatang.

Beliau menjelaskan bahwa sampah berasal dari setiap aktivitas manusia yang menggunakan sumber daya tetapi tidak menghasilkan nilai. Melalui Parongpong RAW Lab, muncul definisi baru mengenai sampah yaitu bahan yang belum direvitalisasi atau didaur ulang.

Dalam mengatasi permasalahan mengenai sampah, Parongpong RAW Lab memanfaatkan sampah untuk membuat berbagai material baru yang sirkular. “Kita harus bisa mengolah low value waste menjadi high value product,” ujar Rendy.

Sementara itu, Senior Manager & Development eFishery, Trini Pratiwi mengenalkan misi eFishery yaitu untuk menjembatani kesenjangan digital dan memenuhi kebutuhan pangan dunia. Selain itu, dijelaskan juga berbagai aplikasi yang dibuat oleh eFishery.

Strategi mencapai keberlanjutan yang diterapkan oleh eFishery yaitu membuat budidaya perikanan berkelanjutan yang didukung oleh teknologi, melakukan reboisasi dan perlindungan terhadap hutan mangrove, mengurangi emisi di dalam dan di luar pertanian, serta mencegah stunting dengan menyediakan akses pangan sehat dan berprotein tinggi.

“Kolaborasi antara teknologi, pembiayaan, serta produk yang kami lakukan berdampak secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung ketercapaian SDGs,” kata Trini.

Talkshow ini menunjukkan bahwa sinergitas antara akademisi, praktisi, dan masyarakat dapat mencapai keberlanjutan yang diharapkan jika dilakukan secara serius dan terus-menerus.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)